Perjalanan ini dilakukan pada Januari 2020 sebelum ada wabah Covid19 menjadi pandemic di dunia
Melanjutkan #AnggidanKorea maka postingan kali ini gie akan membahas mengenai pengalaman penerbangan menggunakan Garuda Indonesia dari Seoul - Korea Selatan. Setelah pada postingan sebelumnya Anggi Winter di Korea menggunakan Malaysia Airlines maka untuk pulang gie memilih Garuda. Kalian pasti penasaran kan, lanjutin baca Pengalaman Menggunakan Garuda Indonesia Dari Korea Selatan.
Alasan Memilih Garuda Indonesia
1. Nasionalisme
Jujur waktu pilih penerbangan gie dapat pilihan SQ, Thai dan China Airlines. Tapi karena gie mau menggunakan Garuda [cinta produk Indonesia] maka gie memilih Garuda. Makanya waktu berangkat gie memilh Malaysia Airlines.
2. Jadwal Penerbangan
Karena jadwal kepulangan dari Seoul adalah jam 10 KST yang mana sesuai banget sama jadwal gie, sedangkan waktu berangkat dari Jakarta tidak sesuai jadilah gie memilih penerbangan negeri jiran. Sempat tergoda memilih SQ sayangnya waktu transit terlalu lama sehingga tidak bisa langsung ke kantor [iya, pulang dari Korea - esoknya gie sudah kerja seperti biasa].
3. Makanan dan Pelayanan
Makanan Halal [insya Allah] yang selalu disajikan Garuda baik dalam maupun penerbangan luar negeri. Makanan di Garuda terkenal enak dan Pelayanan Awak Kabin pun sangat ramah, sayang semua buyar begitu gie masuk ke kabin pesawat. Soalnya awak kabin senyum sekenanya dan sapaan lebih hangat oleh staff ground floor. Mungkin masih terlalu pagi, jadi mereka masih lelah.
Pengalaman Menggunakan Garuda Indonesia Dari Korea Selatan
Memang bayangan tak seindah kenyataan ππ padahal perjalanan dari Kantor ke Incheon Aiprot mulus dan menyenangkan. Check-in pun sangat nyaman, petugas Garuda Darat (Unnie Korea yang cantik dan ramah) membantu gie untuk kelebihan bagasi gie (iya karena gie bawa jastip - terbatas) untuk membawa kelebihan bagasi ke kabin saja (padahal gie sudah bawa tas laptop dan tas biasa).
Dapat duduk di Aisle (enaknya sebelah kosong jadi mayan bisa ngelonjor) walau di seat - 4 - alias tengah (konfigurasi kemarin 2 - 4 - 2 ). Ujung kiri gie sepertinya orang Indonesia dan sebelah gie persis dua Oppa yang ngingetin gie sama Oko (gaya berpakaian kalau penerbangan jarak jauh sama). Karena masih 1 jam sebelum boarding dan gate gie lumayan jauh gie sempat mampir ke Shilla Duty Free untuk beli [oleh-oleh] bagi diri sendiri.
Baca Juga : Review Banila Co Clensing Balm
Baca Juga : Review Banila Co Clensing Balm
Begitu masuk kabin disambut dengan awak kabin tapi tidak sesuai ekspektasi gie (yang bakalan disambut lebih hangat) padahal gie udah senyum lebar (mungkin masih pagi) batin gie. Kabin harum dan bersih, langsung menuju kursi dan meletakkan barang di kabin. Karena gie memilih Aisle dan sebelah gie kosong (kecuali sebelah kiri gie, berbeda 2 kursi kosong) jadi gie bisa menikmati 2 kursi kosong lagi sendirian *yeay!
Selama penerbangan gie lebih banyak tertidur karena kembali sakit kepala (walau tak sehebat saat berangkat) dan sudah berbekal penghangat jadi tidak perlu obat sakit kepala. Minum air putih lebih banyak dari biasanya dan saat snack time meminta kopi hitam + sedikit milk (no sugar) sedikit agar dapat enjoy menikmati Film nya Lady Gaga.
Selama penerbangan gie lebih banyak tertidur karena kembali sakit kepala (walau tak sehebat saat berangkat) dan sudah berbekal penghangat jadi tidak perlu obat sakit kepala. Minum air putih lebih banyak dari biasanya dan saat snack time meminta kopi hitam + sedikit milk (no sugar) sedikit agar dapat enjoy menikmati Film nya Lady Gaga.

Entertainment - di GA menurut gie lebih sedikit pilihan, layer resposif dan headset juga berfungsi normal. Btw yang bikin penasaran itu [gimana cara manggil awak kabin tanpa bangun dan teriak-teriak ?] mungkin ada tombol di layer kali ya hahaha. Soalnya pas mau minta minum gie bingung apa kudu ke dapur ((((dapur)))) atau gimana - tolong kasih tau ya reads di komen ^^
Baca Juga : Sepenggal Kisah di Nami Island
Beruntung di belakang gie ada yang manggil jadi pas lewat sekalian aja gie minta minum. Dikasih mineral water 330ml dalam botol, jadi enak dan memudahkan untuk disimpan kembali. Minusnya jadi gak bisa refill dan menimbulkan lebih banyak sampah plastik.
Sebenernya selama penerbangan sih rate 7.5/10 lah ya cuma gengges pas ambil bagasi. Diumumkan di belt 4 dan udah nunggu lama (ada tulisan di layer) ternyata pindah dong (tidak ada pemberitahuan di layer belt - kata petugas darat "sudah diinfokan di Layar Utama") gengges gie nunggu sampai 2 jam kurang dikit sampai akhirnya ada awak darat telpon gie.
ASLI gie dengan judesnya cuma bilang "Mbak, itu layer di Belt (apa sih nama ban berjalan buat koper itu) kan gede ya bisa kan TULIS DISANA PINDAH KE BELT 1 dan di sini banyak petugas bawa TOA bisa kan woro-woro pakai manual juga ?"
2 jam terbuang percuma mana lapar, haus, dingin, sakit kepala, koper berat bikin gie kapok naik GA dari LN jadinya huhuhu π so far, Alhamdulillah sudah mendarat di Jakarta, sudah dijemput Pak Hery dan siap pulang ke rumah. Meredakan kekesalan pesan Kopi Susu Family Mart (biar dingin kepala) mayan kan dorong troly ke parkiran lantai 4 berat juga ππ
Anyway, kita tetap harus mendukung produk lokal untuk berkembang dan tetap jaya. Mungkin memang gie lagi kurang beruntung aja dan kurang update sama masalah bagasi di bandara. Lain kali apakah gie akan menggunakan GA lagi dari luar negeri ??? Masih dipikirkan, kalau ada opsi lebih baik kenapa tidak. Sekian Pengalaman Menggunakan Garuda Indonesia Dari Korea Selatan kalau kalian ada pegalaman apa ? share dong ^^
Wassalam,
swastikagie
Mengalaman yang menyenangkan.
ReplyDeleteHehe
Halo, betul - salah satu yang tidak terlupakan terutama bagian Koper wkwkwkwk
DeleteGaruda emang yg terbaik si selama ini..
ReplyDeleteUntuk maskapai milik bangsa sih iya, sayangnya banyak penurunan :( semoga dengan restrukturisasi GA bisa jauh lebih baik ^^
Deletedih ngeselin banget, pindah tempat utk ambil bagasi... kamu sampai nunggu 2 jam pula...
ReplyDeleteBegitulah, wkwkwkwk.
Delete