Minggu kedua bulan januari bagaimana ? semoga masih semangat ya (harus!!!). Alhamdulillah, 2019 dibuka dengan banyak sekali berkah dan juga cerita. Masih dalam rangka semangat liburan akhir tahun, gie mau lanjutin cerita Jalan-Jalan Kuala Lumpur Bagi Pemula yang udah tanyang sebelumnya.
Postingan kali ini gie lebih membahas Tujuan Wisata Kuala Lumpur Day 1, karena selama 3 hari di sana gie mengunjungi tourist spot yang 'wajib' banget kalau kita pertama kali ke Kuala Lumpur. Di postingan sebelumnya gie udah infoin kalau gie ke beberapa tempat (bonus ke Wangsa Walk) yang ada di list gie. Ditemenin Mimie yang emang citizen Kuala Lumpur, perjalanan liburan dan berkunjung ke tempat wisata di Kuala Lumpur menjadi lebih menyenangkan.
Makan Siang Banana Leaf di Sri Nirwana Maju Bangsar
Dari KLIA 1 kami menuju KL Sentral menggunakan Bus, dilanjutkan MRT menuju KLCC dimana Mimie sudah menunggu di Lobby Utama Suria KLCC. Jika gie tidak salah ingat kami sampai di KLCC sekitar jam 11 siang dan memutuskan untuk makan siang dulu.
Awalnya mau ke Nando's, tapi gie lapar sangat dan membutuhkan nasi sebagai sumber kekuatan (alasan π) dan Mimie menawarkan Banana Leaf alias makan nasi beralaskan daun. Mirip Nasi Liwetan kalau di Indonesia, bedannya Banana Leaf adalah tradisi yang dibawa oleh perantauan India ke Malaysia.
Kami diajak ke Sri Nirwana Maju yang berada di daerah Bangsar, tempat biasa Mimie makan dan termasuk dalam 10 Banana Leaf yang paling enak di Malaysia. Begitu sampai di sini, antrian panjang sudah terjadi. Menurut Mimie, setiap hari banyak yang antri untuk sekedar makan di sini. Tapi jangan khawatir, anda dipastikan mendapat tempat duduk walau antrian panjang.
Bagaimana mengenai ke-halal-an makanan? Insya Allah halal, pemiliknya adalah India Muslim (lagi-lagi Mimie bercerita) dan menu andalannya adalah Signatire Dried Chili and Pickles πππ (nulisnya aja sambil bayangin makan di sana again).
Banyak tempat sudah Mimie datangi dan kembali lagi ke Sri Nirwana Maju untuk makan Banana Leaf. Makanya gie diajak ke sana, bisa dipastikan yang makan palong banyak tentu si unyil. Walau kecil tapi makan dia banyak, sedang masa pertumbuhan katanya. Total makanan kami berempat sekitar RM 70 (kalau gie tak salah ingat).
Batu Caves tepat tengah hari, bukan pilihan bijak!
Selepas makan Mimie menyarankan untuk langsung ke Batu Caves. Ada dua alasan dia menyarankan seperti itu :
- Transportasi ke sana menggunakan MRT sedikot repot, bus pun susah dan jelek.
- Karena sedang musim hujan, biasanya jam 3 sore ke atas Malaysia akan hujan besar, mengingat Batu Caves area terbuka jadi Mimie sarankan kita ke sana dulu
Bhaique! Mengikuti saran yang punya Malaysia, begitu perut kami terisi penuh kami pun bergegas ke mobil dan menuju Batu Caves. Selama di perjalanan yang lancar Mimie cerita kalau hampir tak pernah dia melihat jalanan KL yang lowong.
Sepertinya KL menyambutmu gie, jalanan sangat lowong - Mimie
Alhamdulillah, kami sampai dengan cepat ke Batu Caves. Sayangnya kami tiba tepat tengah hari, dimana matahari benar-benar terik dan bikin pengen berendem π. Bersyukur menggunakan hijab, terlindung dari bahaya sinar matahari berlebihan π
Karena gie belum ganti sepatu dan malas naik sampai ke atas (terima kasih, kecuali dibayar US$1,000,000,000 mungkin gie mau naik ke atas π. Unyil maksa mau naik ke atas sambil ngambek dan manyun, akhirnya naik seperempat, foto-foto baru deh pulang.
![]() |
Batu Caves |
Pavilion KL Penyebab Macet di Bukit Bintang
23 Des 2018, habis panasan dari Batu Caves niat hati mau ke Le Apple Boutique Hotel untuk Check In sekalian istirahat sejenak. Jam 2 siang kami sudah sampai di jalan Raja Chulan, selepas Istana Hotel kok jalanan tersendat.
Mimie mengecek waze dan jalan Bukit Bintang merah. Padahal hotel kami sudah di depan mata, namun karena jalanan 1 arah kami harus memutar melewati Pavilion KL, Sephora, Farenheit 88, Lot 10, baru belok di jalan Sultan Ismail dan kembali berbelok di Miniso/Maybank.
Secara geografis letak hotel gie ada di belakang Grand Milenium Hotel Bukit Bintang kalau dari arah Pavilion/Farenheit 88. Satu jam kami berhenti di lampu merah/perempatan Raja Chulan (cmiiw) sampai akhirnya kami menyerah dan memutuskan ke rumah Mimie, jemput Ibu dan meletakkan kereta di stesen LRT Damai.
(malamnya waktu Mimie antar kami ke Hotel di Bukit Bintang, kami baru dapat informasi penyebab macet di Bukit Bintang ternyata karena parkiran Pavilion ditutup jadi macet. Ada SALE!!! )
Central Market alias Pasar Seni Kuala Lumpur
Selepas dari bermacetan di Bukit Bintang, akhirnya kami menuju rumah Mimie yang ada di tengah kota untuk menjemput Ibu (Mimie) dan memutuskan untuk meletakkan Kereta (mobil) di stesen MRT Damai dan lanjut menggunakan Train menuju ke stasiun Pasar Seni.
Begitu menginjakkan kaki di depan Central Market (yang udah gie lihat dari Bus sebelumnya - perjalanan dari KLIA ke KL Sentral) bangunan berwarna biru muda ini ramai oleh suara burung gagak dan orang berlalu lalang.
Langit sudah mendung dan unyil sudah lapar lagi. Akhirnya kami hanya membeli gantungan kunci dan kaos yang bahannya biasa banget. Lanjut ke Kasturi Walk jajan kue putu, jagung manis dan kami menuju Dataran Merdeka jalan kaki.
![]() |
MRT Pasar Seni |
![]() |
Pasar Seni |
Dataran Merdeka, lokasinya Instagramable banget bahkan dengan kamera HP!
Masha Allah, melihat dataran merdeka seperti di lukisan. Hasil foto dengan kamera HP aja udah canggih bener, bener-bener indah. Apalagi langit sudah mulai mendung, menambah indah dan memanjakan mata banget.
![]() |
Dataran Merdeka |
Bahkan di belakang, yang bernama Kolonial Walk nggak kalah indah. Beneran gie demen banget duduk duduk di sini sambil mendengarkan suara burung dan memandangi gedung-gedung tua (menurut Mimie fungsinya hanya sebagai hiasan saja karena pusat pemerintahan sudah berpindah ke Putera Jaya).
Angin semakin kencang, tak lama datanglah hujan besar kami pun berteduh bersama dengan pengunjung lainnya.
![]() |
Dataran Merdeka |
![]() |
Tujuan Wisata Kuala Lumpur |
Masjid Jamek
Masjid ini terletak di belakang Dataran Merdeka. Untuk bisa kesini harus melewati jembatan, sampai di sini pas adzan ashar berkumandang. Sayang tidak bisa menikmati sholat di sini, sedang berhalangan jadi hanya menikmati keindahan Masjid Jamek yang terkenal itu.![]() |
Tujuan Wisata Kuala Lumpur |
Hujan membasahi bumi, sambil duduk bersama kami menikmati sebungkus kue putu yang kami beli di Kasturi Walk. Tekstur Kue Putu Malaysia lebih lembut dan padat, gula merah (isian) tidak secair milik kita, namun sama-sama nikmat. Apalagi dimakan hangat ditengah hujan yang menbasahi bumi, masha Allah.......nikmat Nya yang mana lagi yang kau dustakan π
Little India, Surga Coklat di Malaysia. Cari coklat enak dan murah? MyDin Little India Tempatnya!
Hujan masih gerimis, kami pun bergegas menuju ke Little India jalan kaki melalui jalan tembus. Tidak terlalu jauh kami berjalan, karena hujan dan licin jadi kami jalan perlahan.
Unyil nggak protes banyak jalan, karena dijanjikan boleh beli coklat yang dia mau. Semangat langsung, apalagi dijanjikan makan malam enak π makanya nggak banyak protes dia.
Sampai di MyDin Little India, bener-bener bikin dompet nyanyi tapi nggak tongpes. Coklat yang dicari ada di sini, minuman khas Malaysia bertebaran di lantai 2. Kalau nggak inget bagasi dan harus ke SG rasanya mau borong semua (FYI bagasi gie sampai overload ππ
).
Kalian pecinta coklat, milo, aneka minuman Malaysia pasti seneng banget di sini. Harga sangat amat ramah di kantong sampai gie mikir "yang jastip produk malaysia jangan-jangan belanja di sini. "
Murah mana sama Chinatown Malaysia gie? Jujur gie nggak tau karena ga sempet ke Chinatown. Tapi menurut Mimie di sini paling murah se Kuala Lumpur makanya banyak yang belanja ke sini. Kalau Singapore punya Mustafa, maka Malaysia punya MyDin.
Bedanya di MyDin Kuala Lumpur sejauh pengamatan gie hanya jualan coklat, minuman khas malaysia, oats, crackers, nutella dan Milo. Kalau Mustafa kan segala ada dan 24 jam, nah MyDin kayaknya nggak buka 24 jam. Bahkan di Melaka Sentral gie liat ada cabang MyDin lho, sayangnya ga mampir karena gie kan dijemput sama shuttle hotel.
Rosdet Tomyam Chow Kit
Habis belanja, kehujanan dan lapar kami menuju MRT Kramat untuk mengambil kereta Mimie (bagasi gie masih di dalam kereta). Sebelum ke Hotel, Ibu mengajak kami makan malam di Chow Kit.
Begitu melihat menu unyil langsung happy mau udang, berhubung dia memang suka udang dan sayangnya juga ada sedikit alergi jadi gie minta supaya dia makan yang sudah dipesan saja. Ngambek lah si unyil, padahal gie udah bilang jajan udang di Jalan Alor aja nanti malam sekalian kuliner tengah malam.
Anw, dia ngambek selain karena udang emang karena lapar, capek dan ngantuk jadu Grumpy (istilah si Mimie π).
![]() |
TomYum JUARA banget di Rosdet Chow Kit |
Karena gie and emak alergi jadilah pesan Tomyum Ayam, Ayam Pandan, Baby Kaulan dan Daging Merah (lupa namanya wkwkwkwk). Minumannya gie pesan Jus Mangga yang manis banget dan enak (kayaknya mangga thailand), unyil pesen teh manis yang datang teh tarik (harusnya pesen Teh O).
Kenyang makan, pas mau bayar eh di traktir Ibu. Alhamdulillah, Jazakumullah Khair Ibu dan Mimie serta keluarga. Sudah menjamu kami, mengantar kami keliling Kuala Lumpur dan sudah kami repotkan.
Selepas makan kami diantarkan ke Hotel dan berakhirlah perjalanan Wisata kami di Kuala Lumpur Day 1. Samoai hotel sekitar jam 9 malam dan Ibu mampir untuk melihat kamar hotel kami di Le Apple Boutique Hotel Bukit Bintang.
Malamnya, kami tak kuasa untuk ke Jalan Alor untuk kulineran. Sudah terlalu lelah, sekian cerita Tujuan Wisata Kuala Lumpur Day 1. Untuk yang mau Babymoon di Kuala Lumpur langsung mampir ke postingan Nia Nastiti ya ^^
Wasaalam
Love ^^
swastikagie
Seru banget Nggie jalan2 di KL nya, mana dapat guide lokal, haha. Aku dulu ke batu caves naik bus pas jaman MRT belum sampe sono. Aku jadi pengen nyobain Banana Leafnya :D
ReplyDeleteAlhamdulillah Jeng, seneng banget di sana. Nah iya, Mimie mau nunjukin bus yang lewat Batu Caves tapi kita ga nemu di Jalan wkwkwkwkwk. Cuss atuh sama Kai ke KL lagi ^^
Delete