Hi Reads, apa kabar? Gimana kabar puasa hari kedua? Semoga lancar ya sampai hari raya tiba dan mendapatkan keberkahan Nya. Kangen nggak sama mamtir π udah lama neh mamtir nggak berbagi cerita, kali ini mamtir mau cerita Sarapan di Le Meridien Hotel Jakarta.
Rabu, 16 Mei 2018 yang lalu mamtir diajakin sama G untuk sarapan di La Brasserie Resto yang terletak di Hotel Le Meridien Jakarta. Kok tumben sih mamtir G ngajakin sarapan bareng, maklum hari kamisnya kan mamtir puasa plus dia lagi cobain nginep di Le Meridien (padahal mah breakfast meeting ha ha ha π ).
La Brasserie Resto Hotel Le Meridien
La Brasserie adalah restoran utama yang ada di Le Meridien Hotel. Hotel Le Meridien terletak di Jalan Jendral Sudirman Jakarta, berada di kawasan segitiga emas dan pusat bisnis Jakarta. Le meridien merupakan salah satu hotel bintang lima di Jakarta yang ada sejak tahun 1992. Le Meridien Hotel Jakarta merupakan hotel bintang lima yang memiliki desain Jawa, bahkan pada Sasono Mulyo (ballroom) dan penthouse memiliki ukiran rumah kudus yang berusia seratus tahun.
Baca : Grand Mercure Jakarta Kemayoran
Mamtir sendiri sudah beberapa kali berkunjung ke Le Meridien Hotel Jakarta, baik ke ruang meeting yang terletak di lantai 2 maupun ke ballroom utamanya. Kesan dari luar hotel ini memiliki desain yang simpel dan khas dengan genting berwarna biru tua (atau royal blue ?) dan begitu memasuki lobby hotel maka akan melihat berbagai macam ukiran. Bahkan di salam lift sendiri, memiliki ukiran dari kayu jati (?) dan kata G bagus banget, pas mamtir bilang kemungkinan harganya mahal (banget !) dia nggak heran, karena ukirannya rumit dan indah.
Baca : Grand Mercure Jakarta Kemayoran
Mamtir sendiri sudah beberapa kali berkunjung ke Le Meridien Hotel Jakarta, baik ke ruang meeting yang terletak di lantai 2 maupun ke ballroom utamanya. Kesan dari luar hotel ini memiliki desain yang simpel dan khas dengan genting berwarna biru tua (atau royal blue ?) dan begitu memasuki lobby hotel maka akan melihat berbagai macam ukiran. Bahkan di salam lift sendiri, memiliki ukiran dari kayu jati (?) dan kata G bagus banget, pas mamtir bilang kemungkinan harganya mahal (banget !) dia nggak heran, karena ukirannya rumit dan indah.
La Brassarie resto sendiri terletak di GF persis ada di lobby utama (sebelah kanan dari pintu masuk) dan di sebelahnya terdapat kolam renang yang tidak terlalu luas namun indah. Mamtir sendiri nggak sempet mampir ke kolam renang, soalnya habis dari La Brassarie mamtir diajakin G sarapan ronde kedua di Le Meridien Club Lounge yang ada di lantai 20.
Sampai di Le Meridien sekitar pukul 07.20 Pagi, 10 menit lebih awal dari waktu yang dijanjikan. Nggak lama G muncul dan kita langsung ke La Brassarie yang udah ramai, banyak tamu asing di sini dan (sepertinya) beberapa pejabat dengan pakaian batik yang khas dan juga keluarga. Hotel ini memang dikenal memiliki banyak pelanggan baik dari kalangan keluarga, pejabat sampai pebisnis.
Maklum Le Meridien kan terletak di pusat kota Jakarta, kawasan bisnis jadi kalau yang datang ke Jakarta untuk pekerjaan salah satu pilihan hotel di Jakarta ya di Le Meridien ini. Apalagi kan Le Meridien merupakan hotel bintang lima dibawah jaringan Starwood Hotel (SPG) yang sudah terkenal akan standar kemewahan dan pelayanan yang prima.
Anw, dari tadi mamtir bahas hotel mulu kapan bahas makanannya wkwkwkwkwk. Sabar dong reads, namanya juga mamtir masih seneng banget bisa sarapan (gratis) di Le Meridien Hotel. Kapan lagi coba bisa nyicipin (ceileh) makanan yang ada disini. Berhubung mamtir ke sini sama G yang notabene partner business yang walau begitu tetep aja mamtir bisa norak (ijin dulu kalau mamtir mau nulis wkwkwkwk) jadi foto-foto yang ada sekedarnya aja yes.
Baca : Temasek Avenue
Mau minta tolong sama G fotoin nggak enak hahaha, apalagi tatapan para orang ngeliat mamtir ama bule masih dengan stereotip jaman baheula (sinis-sinis gimana gitu). Apalagi kan termasuk pagi (banget) mamtir udah duduk manis di lobi hotel nungguin G (padahal sambil instastory wkwkwkwk).Back to topic mengenai Sarapan di La Brassarie yang memiliki cita rasa lokal, internasional dan middle east.
Mamtir memulai sarapan dengan buah, gorengan dan air putih, sedangkan G langsung sepiring ada Bagel, Pretzel, Roti Prata, Sosis, Omelete dan segelas teh tawar. Oia disini juga ada sosis yang nggak halal lho (baru tau pas udah mau pulang π₯) tenang ada tulisannya kok dan di pisah jadi nggak repot.
Soal suasana restoran, agak lucu sih buat mamtir soalnya kayak sempit gitu wkwkwkwk. Pas sebelum masuk resto kita akan ditawarin jus sama mas/mbak yang berjaga dan akan diantarkan ke meja yang kita mau. Pas baru duduk ditanyain mau teh apa kopi, kita pilih keduanya. G milih duduk di bagian kiri yang seperti lounge dengan kursi sofa empuk gitu tapi tetep enak buat duduk dan makan.
Kenapa duduk di sini, soalnya yang lain kebanyakan penuh dan ada juga terlalu sempit (G mah orangnya rempong hahaha) jadi milih di tempat yang lebih privat aja (padahal mah nggak juga, sama aja buat mamtir mah). Cuma mamtir agak bingung aja sama penempatan makanan soalnya lokasi restonya kayak linger lingker bikin bingung hahaha.
Sampe mau minum aja nanya air ada dimana, ternyata ada di sebelah kiri pas pintu masuk. Ampun deh mamtir, mata kemana aja sampe nggak keliatan hahaha. Keunggulan yang bikin mamtir betah adalah :
- sweet spot
- fresh juice and smoothies
- yogurt chiller
- pelayanan yang ramah khas hotel bintang lima di Indonesia
Apakah mamtir akan balik lagi ke sini suatu saat nanti ??? Pantengin terus aja cerita mamtir di #anggiswastikadotcom ya ^^
Btw kalau ada yang nanya Harga Sarapan di Le Meridien Hotel Jakarta berapa, jujur mamtir nggak tau. Kan ceritanya gratisan disini, kalau mamtir intip situs online sebelah harganya sekitar Rp. 800.000,- untuk berdua. Mahal banget sih buat mamtir bayar sendiri πππππ
No comments:
Post a Comment
Syukron for coming ^^