Gerakan Anti Hoax : Antara Aku, Kamu dan Kepalsuan, tentunya sebagai generasi muda (atau biasa yang disebut generasi milenials) kita sudah tidak asing dengan kata HOAX. Apa sih hoax itu? Hoax adalah informasi tidak benar, tetapi dibuat seolah benar adanya (wikipedia). Hoax sendiri berasal dari bahasa inggris yang memiliki arti Pemberitaan Palsu, makanya nggak heran kalau kita sering banget denger kata hoax baik di TV maupun pergaulan sehari-hari.
Beberapa hari ini kita mendengar serangkain berita duka. Tentang terorisme di markas komando (mako) brimob, belum lagi gereja di surabaya di bom bahkan poltabes surabaya pun tak luput dari target. Banyaknya berita menyebar melalui berbagai platform media sosial, inilah peranan penting Aku dan Kamu (reads). Karena diantara kita banyak berita beredar yang menyebabkan persatuan dan kesatuan kita lemah.
Gerakan Anti Hoax : Antara Aku, Kamu dan Kepalsuan
Membicarakan mengenai kepalsuan, sadar nggak sih kalau kita sendiri sering sekali menggunakan bahkan menyebarkan kepalsuan ? Coba deh, mulai dari diri kita sendiri. Apa yang kita pakai, apa yang kita baca, apa yang kita gunakan bahkan kita bagikan apakah semua sudah asli dan sumber yang jelas (utamanya menyebarkan berita atau informasin berantai).Kenapa Kita Permisif ? Setelah melihat kepalsuan yang melekat dalam diri kita dan sekitar kita, mari kita tengok kepalsuan-kepalsuan lain yang juga dekat dan terbukti membawa manfaat cepat. Karena membawa manfaat cepat, kepalsuan-kepalsuan itu diupayakan, bahkan direkayasa secara sistematis untuk hasil yang bisa diukur. Menyebut salah satunya, politik adalah medan terbuka untuk rekayasa kepalsuan-kepalsuan ini. Citra diri yang hendak diraih dibangun dengan sejumlah strategi dan rekayasa -- Wisnu Nugroho (Pimred Media Online Kompasdotcom)
Kepalsuan atau citra diri yang dibahas oleh Wisnu dalam buku Anak Muda dan Masa Depan Indonesia, yang merupakan kumpulan pemikiran generasi muda Indonesia dari sabang sampai merauke. Dalam buku ini banyak berisi buah pemikiran dengan benang merah yang sama, gerakan anti hoax (gerakan melawan hoax).
Sepakat dengan pemaparan Wisnu dalam tulisannya, apalagi 2018 ini adalah tahun politik. Tahun dimana banyak kepalsuan terjadi dan banyak sekali manusia-manusia palsu yang berusaha untuk merenggangkan kesatuan dan persatuan kita (atau cuma gie aja yang ngerasa ya π)
Indonesia terkenal dengan Bhineka Tunggal Ika, di sini semua umat beragama, berbagai suku bangsa hidup berdampingan dan bersama membangun Indonesia. Namun, sayangnya semakin hari semakin banyak kemunculan pihak-pihak tertentu yang ingin memecah belah bangsa. Hal ini bukan kali pertama terjadi di Indonesia, namun apakah kali ini Indonesia akan tetap bertahan dan bersatu melawan kepalsuan??? Itu tugas kita bersama.
Kok bisa gie tau mengenai karya Mas Wisnu? Soalnya gie ikutan diskusi buku di Diskusi Kopi Ruang Berbagi, buku Anak Muda dan Masa depan Indonesia dan bertindak sebagai editor Dimas Oky Nugroho, PH. D. Beliau adalah staf khusus presiden Joko Widodo sekaligus entrepreneur muda. Pada diskusi yang lalu disampaikan berbagai pemikirian dari perwakilan anak muda Indonesia, yang momok terbesarnya adalah 'masa lalu'.
Isu politisasi agama, adu domba dan sebagainya sudah ada sejak jaman nenek moyang kita. Mereka, yang berusaha memecah kesatuan dan persatuan kita adalah orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Oleh karenanya kita harus kembali ke Pancasila, ke UUD 1945 dan jadikan masa lalu sebagai pembelajaran bukan ketakutan.
" Karena kewajiban kamulah untuk tetap pada pendirian semula, mempertahankan dan mengorbankan jiwa untuk kedaulatan negara dan bangsa kita seluruhnya." Jendral Sudirman
Seribu orang tua bisa bermimpi, satu orang pemuda bisa merubah Dunia - Ir. Soekarno
Diskusi Kopi Ruang Berbagi
Di era digital seperti saat ini, informasi berkembang cepat dan mudah. Hampir setiap orang memiliki akses internet, yang mana sepuluh tahun lalu masih merupakan barang mewah. Hari ini, hampir setiap penduduk Indonesia, terutama kaum muda sudah melek teknologi. Melalui kemudahan teknologilah kita mendapatkan informasi dari sabang sampai marauke maupun dunia dengan cepat, namun melalui teknologi pula kita bisa mendapatkan berita palsu (hoax).
Sebagai blogger (ceileh π) perlu kiranya gie menyampaikan informasi dengan mengkroscek dahulu dan atau menyertakan sumber berita, kenapa ? agar tidak ada kepalsuan di antara kita. Mulai dari diri sendiri, biasakan mengecek informasi sebelum share sesuatu terutama di whatsapp grup (WAG). Karena sering sekali gie menerima berita palsu alias hoax. Budayakan membaca dan memeriksa keaslian berita jangan asal main sebar aja, nggak sedikit lho grup bubar karena hal ini. Padahal tujuan adanya whatsapp grup untuk apa sih ? Nyambung silaturahmi dan komunikasi kan ?
Salah satu contoh, beberapa waktu lalu bom meledak di surabaya dan tidak lama di whatsappp grup beredar mengenai berbagai macam berita. Setelah ditelusuri ternyata berita yang disebarkan itu berita hoax alias berita palsu. Rentan banget kan, bisa merusak pertemanan bahkan bisa merusak hubungan keluarga dan yang terburuk bisa memecah belah bangsa.
Nah, dari pada main otot dan malah ngotot mendingan kita berdiskusi deh. Salah satu tempat asyik berdiskusi ada di Diskusi Kopi Ruang Berbagi yang juga dimiliki oleh Dimas Oky. Salah satunya seperti diskusi buku Anak Muda & Masa Indonesia yang di helat disini.
Selain sebagai ruang diskusi, bisa juga untuk bekerja atau melakukan mini seminar, karena tersedia empat lantai dengan berbagai fasilitas sesuai kebutuhan. Musholla dan Toilet bersih, ini penting buat gie karena banyak kafe bangus dan kece, toilet juga kece tapi musholla kok ya miris banget liatnya. Makanan dan minuman yang ada di sini cukup terjangkau dengan cita rasa yang nggak kalah sama kafe kece yang ada di mall-mall gede. Secara personal gie suka banget disini, mana gampang banget aksesnya bisa naik Transjakarta maupun kendaraan pribadi dan angkutan online.
Reads, gie merasa salah satu 'tugas' gie sebagai adalah menebarkan konten positif bukan menebarkan hoax. Tolong ingatkan jika ada kesalahan, bersama kita menggencarkan Gerakan Anti Hoax : Antara Aku, Kamu dan Kepalsuan demi masa depan yang lebih baik. Ingat, menebarkan hoax atau berita palsu berpotensi pidana lho. Jangan PHP dan kasih harapan palsu demi status palsu juga π mari kita mulai dari diri sendiri dan lingkungan terdekat, agar tidak ada lagi hoax di antara kita.
Wasalam,
love ^^
gie
Kenapa Kita Permisif ? Setelah melihat kepalsuan yang melekat dalam diri kita dan sekitar kita, mari kita tengok kepalsuan-kepalsuan lain yang juga dekat dan terbukti membawa manfaat cepat. Karena membawa manfaat cepat, kepalsuan-kepalsuan itu diupayakan, bahkan direkayasa secara sistematis untuk hasil yang bisa diukur.
ReplyDeleteSedih ya mbak baca yg ini. hiks. realita sih. memang yg "palsu" malah banyak yg suka dan cepet naiknya. Dan gak jarang yg tetep stay dalam kepalsuan itu demi "karir" semata.
Setuju mas, tadinya lebih panjang lagi ini tulisan (curcol) tapi baiknya berkaca dulu, baru mengingatkan. Selebihnya, ya terserah masing masing...semoga tidak ada kepalsuan di antara kita :D
DeleteKafe diskusi kopi ini emang kece banget yaaaa.. suka sama quote quote yang ada di dindingnyaaaa.. cocok banget buat meeting meeting manjah gitu ya. Hihihihiii. Kalo ngomongin kepalsuan aku jg inget sama tulisan yang ada di buku Anak Muda dan Masa Depan Indonesia yang bab Thanks God Its Fake. Sedih-sedih miris gimana gitu bacanyaaa.. wahahahhaa
ReplyDeleteBener banget mbak, nggak mau pulang ya kalau disini wkwkwkwkw....baca buku itu setidaknya jadi nambah ilmu baru,,,semangat memahami dan menebarkan gerakan anti hoax.
Delete