Turning 27

Assalamualaikum reads,

As usual October being my special month, especially 17th :)

Ulang tahun ke 27

Alhamdulillah,sudah 27 tahun Allah memberikan kesempatan pada gie untuk hidup dan menikmati kehidupan. Banyak hal yang terjadi selama 27 tahun ini, banyak pertanyaan dan banyak pula hal-hal yang gie alami dan pelajari. Positifnya gie jadi lebih belajar bersyukur dan lebih bijaksana.

Beberapa waktu lalu mungkin adalah ulang tahun tersepi gie. Walau gie tidak harus selalu merayakannya tapi saat itu hanya Allah dan salah seorang sahabat gie yang selalu membantu dan mendoakan gie. Tiga tahun lalu ego dan gengis gie masih terlalu tinggi. Darah muda (sekarang pun masih muda, yes 😁) membuat gie khilaf, merasa paling benar dan tidak mau mendengar nasehat keluarga terutama orang tua.

Hari berlalu waktu berganti, akhirnya dinding kesombongan ini pun runtuh. Mau mengakui bahwa jalan yang selama ini gie ambil salah. 2015 ketika gie bergabung dengan IHBlogger makin banyak hal yang gie pelajari. Ketika gie harus tinggal di bintaro, dan puri gading. Banyak hal kecil yang selama ini luput gie pelajari.

Tapi satu hal, keluarga tidak akan pernah meninggalkan kita seburuk apapun kita tapi orang lain akan mudah berbalik ketika mereka menemukan sedikit cacat dalam diri kita. Masa lalu tidak pernah dapat kita ubah, namun dia bisa menjadi cerminan kita.

Menikah

Siapa sih yang nggak mau menikah, gie pernah share sebelumnya di sini. Apalagi menurut kebanyakan orang usia gie sudah lebih dari cukup (bahkan sebagian berkata kecukupan --- atau bahasa halusnya ketuaan :D ).

Menikah, bagi gie adalah sesuatu yang istimewa. Keinginan antara langsung menikah dan tanpa pacaran itu kuat sekali walaupun kadang tergoda dengan lingkungan. Bukan gie nggak pernah pacaran, pernah banget gie salah dalam menilai. Akibatnya gie banyak belajar dari sana.

Pacaran yang berniat menikah akhirnya malah tidak jodoh, nggak sekali tapi sampai 3x (jadi inget jaman SD sering kali bapak ibu guru bilang hanya keledai yang masuk ke lubang yang sama....hehehe). Pernah juga bikin cv dan ada yang mau melamar, emang belum jodoh gie malah ada di bagian bumi Allah yang lain ketika dia ada di Jakarta. Komunikasi kita juga nggak bagus, percaya atau nggak semua email dia nggak pernah gie terima. Padahal email terkirim tapi nggak masuk inbox atau spam (alamat email benar karena sampai di screenshot untuk bukti).

Suka sebel pada nanya kapan nikah, pada nggak peka apa *mamtir mode on* hahaha :p (apalagi kalau yang nanya udah nikah dan temen sendiri plus udah lama kenal gie). Hello there, gie sih masih mau (banget) nikah tapi bukan berarti harus sekarang karena dipaksa sama lingkungan. 

Keluarga gie pernah gagal, jadi gie sangat hati-hati sekali memilih. Kalau kalian (hei para nyiyiers) bilang gie pemilih lah, inilah,itulah, this is my life dan gie berhak untuk memilih. Walau kali ini bukan lagi pangkat yang utama, karena dulu gie punya cita-cita jadi istri tentara.

Beberapa hari lalu gie ketemu seseorang dari masa lalu, tak banyak yang kita ceritakan atau bagikan. Hanya bertukar kabar selama lima tahun terakhir. Nasib membawa kami pada kehidupan yang hampir sama namun beda dunia. Dia dimana sedangkan gie di sini.

Jalan cerita kita hampir mirip, up and down dalam kehidupan membuat kita semakin kuat dan dewasa serta lebih bijaksana. Pertanyaan gie ketika melihat kedua jari tangannya masih polos hampir terlontar, eh  malah dia yang menyampaikan duluan (tumben amat kali ini gie kalah cepat, hahaha).

"Kamu sudah menikah"

"Belum"

"Kamu"

"Belum, sudah punya pacar"

"Nggak"

"Sama"

Dan kami berdua tertawa, mengenang masa lalu :D (asli ketawa nggak berhenti sampai orang di sekitar kami berbisik-bisik melihat kelakuan kami).

Dulu sekali jaman smp ketiga gie berbincang dengan salah seorang guru BK gie pernah bertanya usia berapa dia menikah.

"27 gie"

Dan dalam hati gie berkata " gie juga mau kayak ibu ah, kuliah, karir dan menikah di usia 27" 

Ucapan adalah doa, semoga Allah mendengar doa gie (dan kalian) agar Allah mendekatkan jodoh gie.

Jodoh

Adalah misteri, hanya Allah dan para malaikat yang mengetahuinya. Gie hanyalah manusia biasa yang sekarang lebih meminta kepada Allah agar giediberikan jodoh yang seiman dan bersama-sama membangun rumah tangga menuju surga Nya. 

Betul menikah adalah saling melengkapi, tapi ketika gie membaca buku Sabtu Bersama Bapak gie belajar hal baru bahwa kita harus kuat untuk bisa membangun bahtera rumah tangga. 

Karena gie juga nggak mau seperti orang tua gie yang terlalu naif dengan cinta dan ego tapi tidak mempertimbangkan tanggung jawab dan ombak serta badai yang menerpa. Berpisah mungkin yang terbaik bagi mereka dan gie tidak mau menyesalinya, cukuplah gie bersyukur karena Allah jadi memberikan gie banyak keluarga dan saudara.

Salah seorang sahabat gie pernah bilang " kayaknya magnet kamu selalu menarik yang non muslim dan sipit " 

Entahlah, gie tidak pernah memilih dan meminta (selain meminta yang seiman). Bahkan seseorang di masa lalu pernah berkata,

 " aku punya semua, kenapa kamu menolak ?"

" kamu memang memiliki segalanya, hanya satu yang tidak kamu miliki"

" apa ?"

" rasa syukur"

" maksud kamu ?"

" kamu tidak pernah bersyukur kepada yang menciptakan kamu, yang memberikan nafas dan kesehatan kepadamu serta masih banyak lainnya"

Kalau kalian kira gie bijaksana, sebenernya enggak. Ini hanya percakapan biasa di sebuah mobil avanza empat tahun lalu di tol tangerang dari uph menuju Jakarta.

Karena konsep agama bagi dia adalah hal yang asing dan gie hanya bisa menyampaikan sesuai dengan pengetahuan gie yang sangat minim itu dan dengan bahasa sesederhana mungkin.

Bagi dia dan mungkin kebanyakan orang di negaranya hanya kerja keras dan uang yang dijadikan "Tuhan" karena mereka tidak (mau) tahu apa itu konsep agama. 

Ah....bahasannya kok jadi kemana-mana hehehe....intinya di usia gie yang sekarang sudah berkurang 27 tahun gie ingin lebih banyak bermanfaat dan menjadi berkah bagi orang banyak. Itulah kenapa gie memutuskan pindah dari sebuah perusahaan media besar dan kembali pulang ke papih. Karena gie merasa bisa lebih banyak bermanfaat jika gie bergabung dengan dunia pendidikan Indonesia, setidaknya ikut membangun walau dengan kontribusi yang amat sangat kecil.

Harapan gie semoga apa yang gie lakukan mendapatkan pahala dari Allah dan dapat memperberat pahala kebaikan kedua orang tua gie. Tidak membuat mereka kecewa dan malu di hadapan Allah memiliki gie sebagai anak satu-satunya namun paling manja dan cerewet serta tukang atur hehehe. 

Buat kamu yang ada di sana, saat ini gie masih belajar untuk berbakti kepada kedua orang tua gie. Belajar menjadi seorang perempuan dan ibu agar kelak ketika kamu datang gie sudah siap lahir dan batin. Artinya Allah sudah merestui dan orang tua gie sudah ridho anak gadisnya dipersunting orang lain.

Tak perduli suku bangsa kamu, yang paling penting adalah seiman dan kamu mampu bertanggung jawab atasku dan keluarga kita kelak.

Jika itu kamu, yang sedang membaca ini....silahkan segera temui kedua orang tuaku untuk  meminta restu. Tidak perlu pesta berminggu-minggu, cukuplah ijab kabul dan mahar untuk meminangku :)

Wassalam,

LOVE

gie ^^