Source Google |
18 September, menjadi hari bersejarah bagi kami berdua. Sejak saat itu kami bagaikan sepasang sepatu. Tidak selalu bersama namun berjalan beriringan saling melengkapi, aku merasakan hidupku semakin lengkap. Sebulah kemudian aku memberanikan diri mendatangi rumahnya di minggu pagi. Sambutan kedua orang tuanya begitu ramah, hanay saja mereka meminta aku agar tidak terlalu banyak bermain apalagi sudah kelas 3 dan fokus kepada pelajaranku.
Minggu berikutnya aku membawa Lana ke rumah, seumur hidupku baru kali ini aku membawa seseorang yang begitu spesial ke rumahku. Nuning saja yang sudah bersahabat denganku sejak SMP belum pernah ke rumahku sendirian. Dua kali dia datang bersama teman-temanku yang lain, ketika syukuran sunatan Adikku dan ketika aku sakit.