Rasulullah SAW bersabda :
" Ada dua kenikmatan yang banyak manusia tertipu, yaitu nikmat sehat dan waktu senggang". ( HR. Bukhari No. 6412, dari Ibnu 'Abbas)
Sungguh, gie mengalaminya sendiri. Ketika banyak memiliki waktu luang, lupa bersyukur akan nikmat-Nya. Ketika sehat, pun lupa bersyukur...tapi Allah sungguh menyayangi hamba-Nya.
Banyak draft di blog, nyatanya sudah pertengahan desember baru ini yang gie posting :( mohon maaf kepada para pembaca yang budiman
APAKAH DUNIA AKAN LEBIH BAIK TANPA ISLAM ???
Sebuah pertanyaan sederhana yang mendalam, pertanyaan yang bisa disikapi dua hal (logika atau ego), pertanyaan yang juga memiliki beragam jawaban. Salah satu jawabannya gie dapatkan di BTDLA
Sebuah film adaptasi novel karya Hanum Rais dan Rangga Almahendra yang berjudul sama. Sebelumnya gie mengenal mereka dari 99 Cahaya di Langit Eropa yang novelnya gie baca terlebih dahulu baru kemudian menonton film-nya.
Beberapa waktu lalu IHBlogger mendapat undangan untuk premiere film ini di epiwalk, Alhamdulillah gie dan partner sandal jepit gie berkesempatan menonton. Walau tidak bisa berangkat dan pulang bareng seperti biasa, juga ada drama ketika menuju ke epiwalk, belum lagi nggak ada acara narsis dan nggak dapet goodie bag (wkwkwkwkk) tapi film ini.....BAGUS !
Film ini menceritakan mengenai seorang jurnalis wanita berhijab yang diberikan tugas oleh atasannya untuk menulis artikel dengan tema " Would the world be better without Islam ?". Gertrude (atasan Hanum, yang diperankan oleh Acha) meminta kepada Hanum untuk mewawancarai dua narasumber yang berbeda, yaitu Azima - Julia Collins (Rianti Cartwright) dari pihak muslim yang suaminya dituduh sebagai teroris dan Michael Jones dari pihak non muslim yang istrinya menjadi korban trageri WTC 2001.
Perjalanan Hanum dari Wina ke New York ditemani oleh Rangga, suaminya yang kebetulan memiliki tugas untuk mewawancarai Phillipus Brown, seorang Billionaire yang dulu haus kekuasaan dan workaholic tapi kini berubah menjadi philantropis yang sangat dermawan. Perjalanan Hanum untuk bertemu dengan narasumbernya mengalami banyak hambatan yang di-film-kan secara apik oleh Rizal Mantovani sebagai seorang sutradara.
Film ini membuka mata kita, menambah wawasan bukan hanya bagi kita umat Islam namun juga bagi dunia, terutama bagi islamphobia (mereka yang 'takut' akan Islam). Ada satu pernyataan Julia Collins yang membuat gie Speechless "I'm Proud to be moslem but I lost my pride", sungguh pernyataan yang membuat gie seperti terbangun. Selama ini, tanpa sadar banyak umat muslim yang seperti itu. Semoga dengan adanya film ini bisa memberikan masukan yang positif, tambahan ilmu dan juga pengetahuan bagi kita semua.
Walau sepertinya film ini 'berat' tapi kenyataannya di film ini, penonton tidak hanya disuguhi oleh pemandangan New York, tapi juga romantisme berumah tangga, sedikit hiburan mengenai perbedaan perempuan dan laki-laki, kehidupan muslim di Amerika, dan masih banyak lagi. Dan jawaban akan pertanyaan di awal postingan ini akan kalian temukan dalam film ini. Sebuah isu yang menurut gie cukup sensitif dan berat berhasil ditulis dengan apik dalam novel dan di-film-kan dengan baik.
Dari IHBlogger ada 25 orang, kebetulan gie duduk bersama Nia (my sandal jepit partner) dan Kak Nita (Blogger dan dokter heitz) bersama tiga orang lainnya yang lumayan terlambat datang (maaf belum sempat kenalan, gie keburu pulang) serta 20 lainnya yang ada di sebelah kiri Nia.
Datang pas waktu masuk studio dan pulang persis setelah film usai karena satu keperluan mendesak membuat gie nggak bisa banyak narsis seperti biasanya. Nggak sempet ikutan foto dan kenalan bersama member lain, nggak dapet goodie bag keren (tetep ya di bahas :p) dan nggak sempet foto HOTD ha ha ha....padahal mengutip Mami Witha sang Ketua IHBlogger "Anggi Heits banget malam ini" (padahal efek lipen maybeline) ha ha ha :p
Sampai di luar ketemu selebgram ketjeh @ricis1795 yang nggak lain adik 'kembaran' gie +Oki Setiana Dewi kwkwkwkwkw....akhirnya doa gie mau foto bersama terjawab sudah
Anyway, jangan lupa nonton Bulan Terbelah di Langit Amerika 17 Desember 2015 di bioskop kesayangan anda. Film ini sangat amat menginspirasi dan sayang untuk dilewatkan, bukan hanya bagi umat islam namun secara universal. Selamat menonton Reads ^^
Love
Wah Mbak Anggie seru banget sempet foto-foto yah hihi semoga bisa ketemu di next event ya :D
ReplyDeleteAamiin, terima kasih mbak Retno sudah mampir ^^
DeleteGie kok ga dpt gudibek khan pas keluar dikasi? :))
ReplyDeleteAku pulang duluan mami, pas film habis langsung ke bandara he he he
Deletewah kak anggi seru banget foto sama ricis. aku aja nggak ngeuh ada ricis. btw salam kenal kakak. Main main ya ke blogku : imusyrifah.blogspot.com☺
ReplyDeleteHalo halo iffah, nggak sengaja pas Mau pulang Ada icis hehehe....numpang beken dulu ������
DeleteOke Oke Siap meluncur ������
Aku merana sekali malam itu pulang sendirian ke Bintaro Jeung, huhuhu
ReplyDeleteNice review nih, lengkap amat :D
Wgkkkkk....jd naik apa akhirnya, aku aja horor dua Kali gojek ngejer flight....ampun dije Hahaha
DeleteAlhamdulillah dibilang bagus Sama blogger ketjeh πππ
Gudibek mana gudibek :p :p
Setuju :) film ini berhasil mengemas isu sensitif dengan baik.. salam kenal mba anggi :) semoga bisa ketemu lagi di event IHB selanjutnya :)
ReplyDeleteAamiin, see you soon Mba hana
DeleteSeruuu.. harus ketemuan lagi nih yah kita di IHB Event lainnya supaya bisa ngobrol lebih lama satu sama lain :)
ReplyDeleteSiip mbak, see you soon in the next event yaaa
DeleteSiip mbak, see you soon in the next event yaaa
DeleteNah OSD kw poto sama adeknyaaaah, hihihi.
ReplyDeleteHa ha ha, iya mbak bosen sama kakak nya mulu...secara mirip #lahGR ha ha ha
DeleteKan nanti bisa bermain, temukan 5 perbedaan dari 2 orang ini, hahaha..
Delete