Assalammualaikum Reads,
Semoga selalu sehat dan dalam lindungan Allah selalu ya ^^
Post kali ini gie mau bahas mengenai Men in Uniform, atau terjemahan bebasnya Orang Berseragam. Sepesifik kali ini gie mau bahas mengenai Army, kenapa ? karena banyak banget yang nanya ke gie, mengkritik, memberi masukan dan lain sebagainya mengenai pilihan dan mimpi gie.
Tulisan ini tidak mengarah atau mengkhususkan pada seseorang tapi lebih kepada pandangan gie, pola pikir gie, pilihan dan mimpi gie.
Army, sejak dulu gie sudah akrab dengan orang-orang berseragam baik itu Polisi ataupun Tentara. Kedua kakek gie adalah abdi negara, Alm. Aki dengan seragam lorengnya dan kakek dengan seragam coklatnya, para sepupu dan juga oom tante pun mengikuti jejak mereka. gie sendiri tertarik menjadi kowad, namun dihadapkan pada pilihan antara hijab dan kowad, you know my choose :)
Sedari kecil gie akrab dengan dunia mereka walau bukan termasuk anak kolong, bergaul dengan mereka terutama yang berseragam coklat. Maklum saja rumah hanya selemparan batu dari Polres Jakbar dan kemudian pindah pun dekat dengan Polres 852. Ruang bermain kalau nggak di Polres Jakbar ya di Polda Metro Jaya, belajar jalan aja di lapangan parkir Polda Metro loh :D begitu akrab dengan dunia berseragam membuat gie pun bercita-cita jadi Ibu
Persit :D
Kok Persit ??? bukan Bhayangkari ??? kan dari kecil terbiasa di lingkungan kepolisian bukan tentara. Kurang lebih itulah yang paling banyak gie dengarkan komentarnya. Kenapa ? I Haven't specific reason, just wanna do my best and I choose Persit. Bukan berarti yang lainnya tidak baik, tapi menurut pendapat pribadi dan pilihan gie I can grow up and do more as I dream be Ibu Persit ^^.
Bingung ??? sama :D ha ha ha, jangan seserius itu dong baca post nya, gie jadi nggak enak (berasa banyak pembaca :p).
Agustus lalu, salah seorang senior gie dalam sebuah kemarahan yang berlandaskan salah paham berkata "Jangan sombong, mentang-mentang calon istri perwira, sukses di Jakarta jadi nggak punya etika sama senior. Gue nggak takut...." itu versi halusnya, dan gie merasa tertampar. Apa iya gie sombong ? Astagfirullah, alhamdulillah masih banyak orang yang mengingatkan gie. Dari situ gie introspeksi diri, ternyata selama ini banyak yang menganggap gie sombong :( semoga sekarang nggak lagi ya, monggo kalau ada masukan dengan senang hati gie terima ^^.
Banyak juga yang berkomentar, Udah siap ditinggal tugas ? Udah panjang sabar belum ? Udah punya apa mau jadi istri prajurit ? Emang situ oke jadi istri perwira ? Emang situ cantik mimpi jadi istri perwira ? emang situ siapa berani mau jadi istri perwira ? dan masih banyak agi #curcol :p ha ha ha ha
Ya, dari apa yang gie dengar dan lihat memang tidak mudah menjadi istri prajurit, apalagi seorang perwira yang tugas utamanya adalah mendukung suami. Oleh karenanya dalam masa penantian ini gie mempersiapkan diri dan mental gie sebagai calon istri dan ibu #cieee :D #uhuk (lambaikan tangan ke kamera :p).
Sabar dan Ikhlas itu belajar setiap saat, ujiannya pun kapan aja belum lagi hidup dengan aturan but for me its okay. Karena ketika kita memilih untuk menjadi seorang istri prajurit maka kita harus siap dengan segala konsekuensi yang ada. Mengenai enak dan tidak enak itu tergantung yang menjalankan kok, karena kebahagiaan bukan berasal dari harta, tahta tapi dari dalam diri sendiri. Tidak mudah memang mendampingi prajurit, memahami karakter mereka yang biasanya keras dan sangat disiplin, mengikuti jadwal kerja mereka yang tersusun rapi serta tanpa pertanyaan, mengikuti kegiatan sesuai aturan, menjaga sikap sesuai dengan aturan, dan masih banyak lagi aturan lain. Semua tergantung cara pandang kita, memandang aturan sebagai sebuah keharusan atau aturan sebagai sesuatu yang menakutkan. Bukankah dalam hidup kita pun memiliki aturan ? Al-Qur'an dan Sunnah sebagai pedoman kita menjalani kehidupan, aturan sosial, adat dan budaya pun berbeda-beda tapi kita bisa menjalaninya. Lalu apa bedanya dengan menjalani aturan militer ? kembali kepada pola pikir dan cara pandang serta sikap kita menghadapi aturan itu.
Sounds like an expert, sebenernya nggak kok....apalagi masih mencari sang calon imam #tsaah yang masih bertugas dan dipisahkan ruang waktu, bertemu dan merindu dalam untaian doa tiada terputus :)
Mengenai cantik, itu relatif. Cerdas itu Harus, karena sebagai seorang ibu kita adalah madrasah pertama anak kita, sebagai seorang istri kita mendukung langkah suami kita. Dibalik pria yang hebat selalu ada istri yang mendukung dan dibalik anak yang cerdas selalu ada ibu yang mendidik. Mengenai cibiran siapa gie, punya apa gie dan lainnya, gie anggap sebagai doa saja. Doa kalau mereka sebenarnya menganggap gie cantik, pintar dan ketjeh #uhukuhukuhukuhuk #komixmanakomix ha ha ha, segala cibiran, cacian dan makian nggak usahlah dipikir, dirubah saja sebagai sesuatu yang positif, anggap saja suntikan motivasi :)
Kenapa perwira gie ? kenapa harus dari lembah tidar ? itu jadi salah satu pertanyaan terbanyak, bahkan ada yang menganggap gie terlalu haus kekuasaan, pangkat dan sebagainya (sampai ada yang menghembuskan kabar gie gila seragam dan pangkat >.<). Yah, rambut sama hitam tapi isi kepala kan berbeda :D Jawaban yang gie berikan biasanya "I Just wanna grow up together with him". Dalam dunia militer ada hirarki yang tidak bisa dikesampingkan, Perwira Tinggi yang biasanya berasal dari
Akademi Militer , Bintara dan Prajurit Tamtama. Kalau kita ingin memiliki lingkup yang luas, maka menjadi istri perwira adalah pilihannya. Dan gie bercita-cita untuk bisa lebih bermanfaat bagi orang lain, gie memiliki ide, memiliki kemauan, kalau gie tidak menjadi istri perwira maka gie hanya bisa jadi follower. Yah, boleh saja orang berpendapat gie ambisisus, sombong dan sebagainya. Kembali lagi gie tidak bisa merubah pandangan orang lain, yang terpenting adalah bagaimana kita dihadapan Allah.
Nah, ditanya lagi nih sama para penggemar gie (berasa seleb) ha ha ha, terus siapa calonnya ? dimana dinesnya ? seerti apa orangnya ? Jawaban gie : lagi tugas di luar :D karena gie sendiri belum tau siapa dan dimana, itu masih menjadi rahasia Allah. Kalau kemarin-kemarin gie digosipin sama si A, B, C, D, E (kayak lagi belajar abjad) ya itu sih diaminin ajalah, Allah tahu yang terbaik buat gie di waktu yang tepat menurut Nya bukan menurut gie atau orang lain. Ikhtiar itu pasti, tapi sekarng lebih meluruskan niat dan mendekat pada sang pemilik hati. Alhamdulillah, silaturahmi membawa rejeki ^^ walau banyak gosip beredar dan berkembang gie sama #ADT sampai-sampai si senior ngamuk agustus lalu dan bawa-bawa si #ADT (maapkeun ya dirimu jadi kena getahnya pak) tapi gie mah santai aja he he he he, cause only Allah knows best for me :)
Waduh curcol panjang bener kayaknya ya, he he he....ya saat ini gie masih proses mencari, masih proses memperbaiki diri, masih proses mendekat kepada Illahi Rabbi sang pemilik hati, masih belajar sabar, masih belajar ikhlas, masih belajar beberes rumah, masih belajar masak, masih belajar agama dan lainnya.Intinya dalam masa penantian ini gie mau belajar maksimal, persiapan maksimal supaya hasil maksimal :)
Teman, mohon doa dan dukungannya ya (kayak mau ikut lomba :D) semoga disegerakan jodohnya dan dikabulkan doanya :) doa yang sama juga untuk kalian #aamiin
Trus ada yang nanya juga "Kalau nggak jadi istri perwira/ibu persit gimana gie ?" ya simple aja jawabannya, Allah maha mengetahui yang terbaik bagi hamba - Nya.
"Boleh Jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu, Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui." (QS Al Baqarah 216)