Sunday, March 31, 2013

Cireks Eksekutif

Long Weekend ;))
Akhir minggu ini ada libur tambahan di hari jum'at, bagi para karyawan swasta maupun negeri hal ini tentu saja disambut dengan sukacita. Apalagi bertepatan dengan akhir bulan, yang mana biasanya dikenal sebagai tanggal gajian.
Seminggu sebelum pulkam, saya mencari tiket dan alhamdulillah tidak dapat. Sebenarnya berencana mencari tiket dari tiga minggu sebelumnya, ketika saya mendapatkan kabar bahwa Iqbal akan sunatan. Tapi seminggu kemudian saya mendapatkan kabar bahwa Iqbal masuk RS. Keluarga jadi ragu apakah acara tasyakuran akan tetap dilaksanakan atau tidak. Akhirnya seminggu sebelum acara Iqbal dinyatakan sembuh dan bisa keluar dari RS, tasyakuran pun diputuskan untuk  terus berjalan. Sayang kami tidak mendapatkan tiket untuk tanggal 28.
Jadi beberapa keluarga memutuskan untuk membatalkan perjalanan dan menitipkan kado kepada saya. Sedangkan saya dan mamih memutuskan untuk mencoba mengantri di pagi hari. Karena biasanya pasti akan disediakan 1-2 gerbong untuk pembelian langsung. Dari rumah berangkat 6.30 dan alhamdulillah sekitar jam 8 kami sudah sampai di sana.
Jalanan lancar, karena sudah banyak warga Jakarta yang pergi ke tempat rekreasi atau ke luar kota atau pulkam seperti saya. Jadilah pagi itu mamih mengantri di loket biasa dan saya menjaga barang abwaan yang sama seperti akan mudik lebaran.
Alhamdulillah, sekitar jam 9 pagi mendapatkan cireks jam 13.20 kelas eksekutif....padahal uang pas-pasan, belum sempat ambil di ATM. Alhamdulillah cukup, jadilah kami pun masuk ke lantai satu dan duduk manis di sana sambil menunggu kereta.
Jadwal kereta jam 10 pagi terlambat dikarenakan ada kerusakan [entah di mana, saya tidak terlalu mendenagr pengumumannya] tapi untuk selanjutnya kereta tidak mengalami perubahan atau keterlambatan. Tepat 13.00 kereta masuk stasiun dan kami pun bergegas ke peron 4. Masuk ke gerbong 5, gerbongnnya cukup lapang, kursi pun lega dan tempat sandaran kaki pun cukup nyaman. Hanya saja kaca jendela rupanya terkena lemparan batu sehingga retak dan ditambal oleh lakban putih. Masih saya lihat satu serangga kuning seperti kecooa kecil berjalan di sepanjang kusen jendela.
Belum lagi meja dan colokan yang ada di dekat kami masih banyak tertempel debu, seolah hanya di lap sekedarnya saja dan tidak dibersihkan selama beberapa lama sehingga debu masih tebal menempel di beberapa bagian.
AC cukup nyaman, walau kursi sudah sedikit rusak karena tidak bisa di atur kenyamanannya apakah ingin tegak atau berbaring. Tumben juga tidak ada TV yang biasanya selalu ada di kelas eksekutif. Kamar mandi pun walau tidak bau, tapi tidak terlalu bersih juga, di tempat cuci tangan rupanya tidak pernah di lap, hanya di bersihkan atau mungkin hanya disiram saja dengan air agar tampak bersih. Tissue pun tidak tersedia dan WC yang ada jingkok. Jujur saya lebih nyaman jongkok, karena tidak 'jijik' karena biasanya wc di kereta atau tempat umum suka kotor/jorok. Saya bingung, masih banyak juga ornag yang malas menjaga kebersihan fasilitas umum.
Maksud saya bukan mengkritik saja KAI yang saya akui sudah banyak perubahan berarti hanya saja penumpang pun harus menjaga kebersihan dan kerapihan demi kenyamanan bersama dan para petugas kebersihan mohon untuk membersihkan lebih detail.
Nggak lucu kan kalau penumpang lagi makan, lewat serangga dengan entengnya di depan penumpang. Pastinya menganggu selera makan penumpang, belum lagi baunya agak tidak enak [sangit] jadi apsti sangat menganggu. Atau penumpang sedang terlelap tidur, ada serangga masuk ke telinganya atau masuk ke mulutnya atau hinggap di wajahnya, sungguh bukan pengalaman yang menyenangkan.
Mari teman, kita bersama menjaga fasilitas umum demi kenyamanan bersama :)

Saturday, March 16, 2013

Kabupatenan

Hari minggu bagi saya adalah hari yang spesial, mengapa ? karena hari ini adalah hari kabupatenan, atau hari jalan-jalan ke kabupaten. Dulu jaman SMP saya suka mengikuti senam pagi di kabupaten dan dilanjutkan sarapan serta duduk-duduk manis sambil bercengkrama bersama sahabat.
Istilah Kabupatenan, adalah yang digunakan kebanyakan orang pada saat itu. Jadi di pusat pemerintahan kabupaten cirebon yang hanya 5 menit dari rumah saya setiap hari minggu ada pasar kaget. Dulu sih masih semrawut dan masjid Agungs ering dijadikan tempat pacaran. Tapi minggu lalu ketika saya pulang kampung, ternyata sudah lebih rapi. Saya pun ke kabupaten meneman sepupu saya dan teman-temannya, like an guardian angel :D




Friday, March 15, 2013

Malam Mingguan bareng Penganten Baru

Weekend lalu, jalan-jalan with Debi, her husband and my little brother. Rencana mau ke icakan di ciamis, apa daya berangkat sudah kesiangan dan ternyata sampai kuningan hujan lebat, jadilah turun kembali ke cirebon. Sampai di kota ternyata ibu debi kelaparan, saya sendiri kekenyangan karena makan tahu kuningan plus lontongnya.
Ditengah hujan deras dan genangan air di beberapa jalan di kuningan kami pun asyik berdiskusi akan makan di mana. Pilihan Kelapa Manis dan Resto Kresen [karena ada pohon kresen di depannya, padahal nama aslinya....saya lupa :D]. Jadilah makan di kresen, karena jarak kelapa manis masih lumayan jauh di bawah.
Sampai di sana hujan masih cukup deras, menunggu tukang parkir memberikan kami payung. Saya dan Debu turun duluan, langsung saja kami melangkah ke lantai 2, tempat lesehan.
Pesan makanan, karena tak sabar saya dan debi plus her husband turun ke bawah dan memesan pepesan peda, ayam goreng, ceker goreng, sop ayam, jus jambu, teh manis hangat, teh botol dan lalapan plus sambalnya.
Makan dengan lahap, maklum hujan jadi bawaannya pengen makan terus. Apalagi debi lagi 'perbaikan' gizi #pisss :D sambil menunggu makanan, pastinya narsis dulu :D
Selesai makan, ide karokean di inul pun muncul. Jadilah pesan ruangan dari resto kresen. Setelah hujan agak reda kami pun meluncur menuju Inil vista di CSB. Karoke time....malam minggu dengan sahabat tercinta, a precious moment :)

Sunday, March 10, 2013

Bali on trip : Pulang

Alhamdulillah, 3 hari dua malam di Bali berjalan lancar dan sesuai dengan rencana. Hanya sedikit saja hal yang tak terduga yang masih bisa ditanggulangi.


Jakarta dari Pesawat sesaat sebelum mendarat
Ketika pesawat menuju perjalanan pulang ke Jakarta....saya hampir menangis dikarenakan telinga saya sangat sakit. Entah kenapa sang Pilot yang Kapten M. Hariri bawa pesawat seperti naik odong-odong. Pada saat ke Bali pun kapten yang membawa kami beliau tapi penerbangan tidak separah pulang. Sempat dag dig dug juga, karena lama sekali kami di dalam awan, berguncang dan bergerak semakin tinggi.
Pada saat ke Bali kami terbang di ketinggian 35000 m di atas permukaan laut. Entah saat pulang, karena tidak diseutkan oleh kru pesawat.
Saya hanya bisa bershalawat, dzikir dan mencoba untuk makan peermen karet sambil mengobrol untuk mengurangi rasa sakit di telingaku. Ternyata tidak hanya saya, tapi kolega saya pun merasakan hal yang sama. Apalagi salah satu kolega saya sedang flu, semakin menderita saja dia. Alhamdulillah mendarat dengan selamat walau lumayan begoyang dan berguncang ketika akan mendarat.

Saturday, March 9, 2013

AC di kelas Bisnis

Jum'at pagi saya menuju gambir, hari ini jadwal saya mengunjungi nasabah dan calon agent di cirebon sekaligus berlibur. Sudah beberapa bulan saya tidak pulang menengok uyut tercinta saya. Sebelumnya saya sudah memesan tiket kereta, karena minggu depan ada hari libur saya takut kereta penuh.
Ketika sampai masih pukul 9 pagi dan saya memutuskan untuk sarapan di Hokben Gambir. Selesai sarapan langsung menuju lantai dua dan duduk manis. Sekitar sepuluh menit sebelum kereta datang saya naik ke lantai 3 dan menunggu di peron 4.
Hal pertama ketika memasuki gerbong adalah mencari kursi saya yang ada di gerbong dua. Saya langsung memilih duduk di dekat jendela, alasannya simpel agar saya bisa menyender ketika tidur dan agar saya bisa meletakkan barang saya dibawah kaki saya dan tidak menganggu penumpang di sebelah saya.
Setelah duduk saya baru sadar bahwa ada AC yang terpasang di kelas Bisnis.
Ada sekitar 8 AC yang terpasang dan menurut saya, tidak ada pengaruhnya. Gerbong cukup penuh, hampir semua tempat duduk terisi dan hanya sekitar 10% tidak ada penumpangnya. Rasanya, panasss.....ketika kereta sudah jalan karena tidak ada udara dari luar padahal suhu sudah di set 18 derajat, tapi tetap panas. Baru ketika beberapa orang turun di jatibarang sedikit lebih sejuk. Padahal tempat duduk saya tidak jauh dari AC dipasang.

Yang lucu adalah ketika ada pemeriksaan tiket di stasiun sesaat sebelum berangkat. Saya duduk manis dengan kaca mata hitam [persiapan mau tidur :D] etrnyata polsuska yang memeriksa kami saya kenal, Hendro langsung saya memanggil namanya.Sesaat dia bingung dan saya pun membuka kacamata saya, dia baru paham dan saya mengatakan "selesaikan tugas dulu, nanti lanjut lagi" dan kami pun hanya bersalaman dan dia menanyakan kabar saya.
Sudah lama tak ketemu teman saya yang satu itu, terakhir beberapa tahun lalu waktu dia masih di Bank Mega. Rupanya sudah lama dia di polsuska dan saya baru sadar. Sesaat sebelum kereta berangkat dia menghampiri saya dari jendela luar dan kami mengobrol singkat melalui bahasa isyarat, ha ha ha...sebenarnya sih komat kamit gitu.
Lucunya, penumpang di sebelah saya seorang pria yang saya rasa hanay lebih tua sedikit dari saya bersama kedua orang tuanya yang duduk di belakang saya. Selama perjalanan saya ingin tidur tapi.....suara musik dari hp atau mp3 yang dia bunyikan menganggu saya. Walaupun mata saya terpejam, saya hanya tidur ayam karena cukup terganggu dan sepertinya dia sendiri tidak paham.
Sampai di jatibarang saya pun benar2 bangun dan dia mengajak saya mengobrol. Saya pun meladeninya [sekalian prospek] ha ha ha...
"Tadi pacarnya"
Saya masih belum connect dan masih menatapnya bingung dari balik kacamata saya.
"itu yang digambir"
"Oh" saya mulai menegrti "bukan"
"O, mantan ya"
ya ampun, ni orang kepo bener sih. Tapi ingat, be nice sama semua orang, jangan menilai hanya dari penampilan luar saja saya membatin "bukan, emang kenapa" saya pun tertawa
"Kirain mantannya"
"ha ha ha, teman saya sudah lama tak ketemu"
"oh" dan kami pun membicarakan pekerjaan, ternyata dia di erakom grup dan saya memperkenalkan diri sebagai agent prudential.
Perjalanan ke Cirebon cukup panas walau ada AC di kompartemen kami, dan di sambut oleh udara yang tak kalah panasnya sampai kulit saya sakit. Alhamdulillah sampai rumah sudah sedikit lebih baik dan tidak terlalu panas, Cirebon.... here I come

Friday, March 8, 2013

Sanur dan Ayam Taliwang

Selesai dari Padang-Padang Beach, kami melanjutkan perjalanan ke sanur sebelum makan malam di ayam taliwang di kota Denpasar.




Thursday, March 7, 2013

Bali Trip : Pulang

Huah.....pagi setelah makan Iga Bakar Afrika Keda Jablai saya bangun dengan rasa malas karena kekenyangan :D
Ditambah lagi badan pegel-pegel semua akibat hari pertama lengkap sudah nikmat saya pagi itu. Selesai mandi dan packing terakhir saya langsung ke bawah bersama icha dan sarapan seperti biasa di restoran hotel.
Pagi ini seperti biasa saya makan satu tangkup roti gandum dengan butter dan homemade jam yang disediakan pihak hotel. Ditambah telur mata sapi setengah matang, sarapan kegemaran saya saat SD dulu :D [dulu sih telor rebus setengah matang yang biasa dimakan sama lada dan garam :D]

Selesai sarapan tepat 8.30 waktu bali kami pun dijemput Ngurah di hotel untuk diantarkan ke Bandara. Karena letak bandara yang cukup dekat dengan hotel kami, maka kami memutuskan berbincang-bincang di hotel sambil  minum teh. Sekitar pukul 9 saya dan icha pamit ke kamar untuk last pack dan mengambil tas kami semua.
Sektar 9.30 kami ke bandara dan sampai sana hanya sekitar 10 menit kurang langsung check in. Sudah lumayan panjang antrian, dan suasana bandara yang sedang renovasi ditambah ramainya pengunjung membuat kami cukup lama mengantri check in. Selesai check in, kami masuk ke dalam, ternyata di gate kami sudah penuh orang sampai kami tidak kebagian kursi tunggu dan berdiri. Saya lelah sekali dan ingin rasanya berbaring di aksur hotel yang lumayan empuk itu. Tapi pada kenyataannya saya ada di bandara ngurah rai - bali melihat berbagai macam manusia sedang duduk, berdiri, makan, pijat, dan lainnya menunggu pesawat.

Akhirnya panggilan boarding pun tiba, saya yang abru saja semenit duduk langsung berdiri dan berjalan ke arah pesawat. Panas, gerah, semua jadi satu. Maklum saja dari ruang tunggu ke pesawat kami jalan kaki sambil waspada dengan berbagai macam ornamen renovasi dan mobil yang berseliweran....nggak percuma tinggal di Jakarta, terbiasa dengan kesemrawutan.
Di pesawat duduk ditempat sebelumnya, dengan kapten pesawat yang sama M. Hariri hanya dengan pesawat yang berbeda [lebih lama, soalnya bangku dan flyer isi do'a perjalanan lebih kusam dan interior pun tak secerah pesawat saat kami berangkat] hanya saja dengan pramugari yang lebih ramah.
Take off alhamdulillah lancar, saya masih duduk di sebelah jendela walau seharusnya saya di tengah :D
Perjalanan cukup lancar sampai sekitar satu jam kemudian, saya merasakan kuping saya sakit sekali. Pesawat berguncang lumayan heboh dan ketika saya buka jendela pesawat secara penuh, bukan pemandangan lagi yang saya lihat namun hanya awan putih.
Padahal ketika melintas selat bali saya melihat beberapa pesawat yang berpapasan dengan kami dan pemandangan indah nun jauh di bawah sana. Dalam awan ada beberapa saat lamanya yang membuat saya terus berdzikir dan berdo'a. Keluar dari awan putih sebentar kemudian masuk lagi, berguncang, saya merasakan pesawat mulai naik lagi, telinga saya makin sakit. Saya makan 4 permen dan tetap sakit, ingin menangis menahab sakit. Salah seorang team saya mengajak saya terus berbicara dan berusaha membuat saya melupakan keadaan sekitar. Alhamdulillah tak lama kemudian kami mulai mengurangi ketinggian, terlihat tanjung priuk di bawah sana,, PIK, pluit dan saya pun tak berhenti berdo'a hingga kami mendarat dengan selamat, alhamdulillah.
Selesai menunggu bagasi, rencana kami akan makan siang. Tapi saya sudah tidak ada tenaga lagi, belum semua restoran mengantri. Karena ketika kami mendarat adalah tepat jam makan siang. Akhirnya saya pun kepangkalan taxi dan menunggu sekitar 30 menit untuk mendapatkan taxi. Awan yang tadinya cerah ceria ketika kami mengangkasa, sampai di jakarta mulai menagis sedikit dan akhirnya bertambah besar. sampai di meruya sudah berhenti hujan dan menurut suppir taxi saya hujan sejak pagi melanda Jakarta dengan intensitas cukup tinggi dan bergantian di beberapa wilayah.
Alhamdulillahh sampai rumah dengan selamat, lelah....saatnya istirahat dulu sebelum melanjutkan perjalanan ke cirebon besok.

Bali Trip : Padang-Padang Beach

 Pagi ini sebelum menuju ke lapangan, saya dan icha sarapan di hotel. Menyusul kemudian technical team datang. Seperti biasa, sebelum sarapan masih sempet narsis berdua :D modal hape saya can icha, kami pun narsis bersama :D


Pantai di balik tebing yang ada di Uluwatu, sebelumnya hanya melihat di TV dan video teman saya dan akhirnya, Alhamdulillah bisa menginjakkan kaki di sini dengan tanpa perencanaan.
Walau harus menuruni tebing yang cukup curam, melewati celah karang yang cukup sempit dan gelap namun terbayarkan dengan indahnya pemandangan di sini.
Sayang banyak anjing liar, air sedang pasang dan banyaknya pengunjung serta pantai yang sempit mengurangi sedikit kenyamanan saya. Tapi puas bisa sampai ke sini, walau ketika kembali ke atas nafas saya naik turun [akibat kurang O.R nih :D ]


Wednesday, March 6, 2013

Bali Trip : On Flight

 Akhir Minggu yang lalu berkesempatan mengunjungi Bali setelah 13 tahu tidak ke sana. Alhamdulillah rejeki tiada terduga bisa kembali ke bali dengan akomodasi dan transportasi ditanggung sponsor. Mudah-mudahan lancar sehingga proyek di bali bisa terlaksana dan saya bsia kembali ke sana :)

With Icha on board
 Bertemu teman baru yang langsung nyambung karena frekuansi yang sama :D [sama-sama narsis] #colekicha

Landing on Ngurah Rai Int Airport
Check In

Nggak heran kan kalau nyambung, narsisnya sama aja :p

Bali Trip : Makan Tiada Henti

Day Two....

Paginya sarapan di Hotel, standar menu hotel dengan menu prasmanan dan roti.
Menu prasmanan saya melihat mie goreng, nasi goreng dan satu menu yangs aya tidak melihat jelas. Selain itu ada roti dan toast yang lucu, karena membakarnya di bawah dan di atasnya apnas, bentuknya kotak mirip oven terbuka. Ada roti gandum dan tepung dengan selai buatan sendiri beserta butter by anchor [kesukaan saya]. bubur ayam [nggak ada kecap manis :'( ] dengn taburang bawang goreng [pabrikan] daun sledri dan ayam suwir. Teh dan kopi dengan susu segar, tiga macam gula yang tersedia di meja masing=masing [gula putih, low fat sugar. brown sugar]. Ada juga jus jambu merah, air putih dingin dan tidak lupa buah serta salad beserta mayonaise sebagai topping salad. Untuk Budget Hotel, lumayan bervarasi menu makanannya dan masakan pun cukup enak.
8.30 selesai sarapan kembali meluncur menuju uluwatu. Selesai dari uluwatu kami makan siang di wisata kuliner krisna - tabanan. Menu yang kami pilih ayam penyet, oseng singkong, sayur asam, sate lilit, lalapan, sambal, dan saya memesan coklat banana smothies sebagai minuman. kenyang makan, kami pun sepakat ke dreamland dan melihat kompleks milik anak salah satu mantan presiden republik Indonesia.
Perjalanan kembali menuju uluwatu, sampai di depan kompleks kami sudah terpana dengan landscape dan desain berbagai macam bangunan yang ada di sana. Masuk area kompleks di kanan jalan ada masjid dan pura, di kiri jalan deretan ruko, dan banyak lagi bangunan sedang di bangun. sampai di ujung jalan sampailah kami di Klapa, sebuah bangunan segitiga di atas bukit dan dibaliknya ada pantai dreamland yang terkenal itu. Di sampingnya terdapat bar yang hanya buka pada saat tertentu. Sayang tidak bisa ke pantai karena kami harus membeli voucher restauant sebesar IDR 100k. Masalahnya kami baru selesai makan siang, lagi pula terik sekali siang itu jadi kami memutuskan ke Padang-Padang Beach tak jauh dari Dreamland.
Dreamland adalah kompleks yang besar seklai menurut saya, seperti kota mandiri yang di dalamnya terdapat berbagai macam fassilitas. Saya yakin, beberapa tahun yang akan datang apabila sudah selesai pembangunan akan menjadi kawasan yang sangat ekskusif dan indah.
Di Padang-Padang Beach hanya saya, arwin, icha dan pak waldy serta bli ngurah yang turun. maklum rupanya ada di balik tebing pantai yang indah itu. jadilah kami harus menuruni tebing yang cukup membuat lelah dan berkeringat. setelahnya hamparan pantai pasir putih dengan tebing yang cantik serta beberapa orang yang bersiap surfing menyambut kami. Sayang air sedang pasang dan pantai cukup sempiit serta banyak orang sehingga kami tidak berlama-lamaa di sana. Hanya sempat berfoto beebrapa saat dan menikmati tebing di pinggir pantai.
Banyak anjing liar yang berkeliaran sehingga saya sendiri kurang nyaman, apalagi cukup sempit dan banyak sekali pengunjung berjemur. Salah-salah saya bisa menginjak kaki atau tangan orang :D. Dari sana kami lanjut ke sanur, perjalanan lumayan sekitar 1 jam dari padang-padang beach. Sampai sanur ternyata penuh, jadlah kami menuju hotel La Taverna, tempat salah seorang kolega kami bekerja dan bisa bersantai dengan nyaman di pantai sanur milik hotel.
Ada beberapa pengunjung berenang, berjemur dan warga lokal sedang melatih anjing mereka. Kebanyakan berjenis pittbull, menurut bli ngurah adalah anjing yang sedang digemari saat ini. Saya sendiri tidak turun ke air, hanya duduk manis di kurs malas pinggir pantai sambil menikmati matahari sore yang akan terbenam. Melihat icha yang dilema ingin berenang sampai arwin yang sibuk melamun di pinggir pantai.
Puas main di pantai, sekitar jam 6 sore kami meluncur ke teuku umar di denpasar. Makan malam di Ayam taliwang, konon katanya di sini tempat bapak presiden kita SBY suka makan dan bisa menghabiskan beberapa ekor ayam.
Ayam taliwang disajikan satu ekor perporsi, tidak terlalu besar. Buat saya satu porsi cukup untuk dua orang, tapi rupanya di sini satu porsi satu orang. Ditemani plecing kangkung dan tahu goreng kami menikmati makan malam. Pak waldy memesan ayam sasak atau ayam susuk saya lupa namanya, ayam suwir bumbu seperti ayam taliwang hanya lebih berkuah saja.
Saya tentunya memesan tidak pedas, padahal aslinya ayam ini cukup pedas atau dalam versi saya sangat pedas :D
Selesai makan, tentunya sangat lelah dan kami pun kembali ke Hotel. Sekitar pukul sepuluh kami semua diajak keluar oleh pak arie bersama temannya di bali. Jadilah kami keluar dan menuju krisna, ada yang ketinggalan belum di beli. Malam hujan mengguyur bali, sekitar jam 11 lewat selesai berbelanja kami menuju kuta. Mencari makanan, maklum kami semua suka kuliner. Sayang sayas edang sariawan tak terlalu enak makan. Lewat pasar kuta lama, kami melihat depot/warung Iga Sapi Bakar Afrika. Langsung saja berhenti di sebrangnya, walau kami harus memutar sekali lagi. Karena jalan yang kami lalui jalan satu arah.
Sampai di sana ternyata kami harus antri, karena warung hanya berkapasitas sekiatr 20 orang dengan sekitar 8-10 orang di luar lesehan dan sisanya di dalam. sekitar 10 menit kami pun bisa masuk ke dalam dan langsung memesan Iga Sapi Bakar Afrika Plus Es Jeruk dan Teh Manis. Enaaaaak sekali dan murah meriah, berempat hanya menghabiskan IDR 118k plus bonus satu porsi sop ayam. Warung ini terletak di
KEDAI JABLAI
IGA SAPI BAKAR AFRIKA PAK EDI
JALAN KUTA - PASAR LAMA NO. 133
BUKA JAM 6 SORE SAMPAI JAM 5 PAGI
Menu mulai dari IDR 3k-25k
Buat yang ke Kuta, jangan lupa mampir ke sini, beneran enak loh. Leko dan Teko mah lewat kata lidah saya dan kolega saya. Nikmat, enak dan murah meriah. yang makan pun dari anak muda sampai orang tua, dari pejalan kaki hingga mobil mewah. Pokoknya jangan lupa mampir ya ke sini, dapet bonus sop ayam lagi kalau beli 4 porsi, enak kan :D
Sampai di hotel, belum lagi tidur masih ngemil kacang bali yang di beli di Krisna dan sop ayam gratisan dari kedai jablai. Tidur pun dengan senyum mengembang dan perut sangat amat kenyang.
Wisata Kuliner Krisna
Padang-Padang beach

Sanur Beach

Tuesday, March 5, 2013

Bali Trip : Day One

13 Tahun yang lalu, saya pertama kali ke Pulau Dewata bersama keluarga besar saya untuk merayakan tahun baru milenium. Dulu saya menginap di Bali Gardenia Resort - Nusa Dua yang banyak hotel berbintang kelas dunia. Saat itu kami semua menginap di Bali Gardenia hanya dua malam dan dilanjutkan bermalam tahun baru di Pacung. Di Nusa Dua saya ingat betul, kami merayakan ulang tahun salah satu tante saya dan pertunangannya. Hamparan pasir putih yang menjadi halaman hotel, kolam renang yang indah dan kebersamaan kami menambah indah suasana liburan di Nusa Dua. Selama menginap di Nusa Dua kami mengunjungi Pasar Seni Sukowati dan Pantai Kuta.
Pacung sendiri tak kalah eksotis, yang paling saya ingat adalah kami menginap di bagunan atas yang mana depan kamar kami adalah kolam renang yang seolah berada di atas tebing. Karena kami bisa melihat pemandangan indah yanga da di bawah kami. Serta lift yang terbuat dari bambu yang hanya ada satu diperuntukan bagi lansia, ibu hamil, anak-anak, dan membawa barang. Bagi kami yang muda harus menuruni tangga menuju ke bawah. Indah nian pemandangan di Pacung, selain itu kami mengunjungi Kuta dan Pasar Sukawati. Hanya itu yang saya ingat dari perjalanan saya 1 tahun yang lalu, dan kini saya kembali ke Bali.
Tidak dengan keluarga, hanya bersama beberapa kolega untuk kunjungan kerja. Pagi kami menggunakan penerbangan 8.10 dengan Lion dari Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta.
Jam 6 pagi saya sudah sampai bandara dan check in bersama kolega saya. Dari Jakarta kami berlima, dengan arah yang berbeda. Dari Cibinong, Jatibening, Joglo, Kemayoran dan Pulomas. Sampai bandara kami sarapan di Baso Ino dan saya pun memakan bekal yang sudah disipakan, nasi bogana. Jadi saya hanya memesan teh manis hangat.
Perjalanan cukup mulus dengan M. Hariri sebagai kapten pesawat dan interior pesawat yang apik, bersih dan terasa masih baru. Bahkan di dalam pesawat disediakan lembaran do'a perjalanan. Baru kali ini saya menemukannya, dulu perjalanan dari Palembang dengan Lion juga saya belum menemukan lembaran do'a ini.
Cuaca cukup cerah, mendarat di Ngurah Rai International Airport dengan cukup mulus walau pada saat landing pesawat agak sedikit bergoyang mirip Inul :D tapi secara keseluruhan penerbangan kami nyaman.
Sampai di sana pas waktu makan siang, langsung saja meluncur ke Ayam Betutu di Tabanan Raya, sekitar 5 menit dari Bandara. Hampir semua memesan Ayam betutu, hanya Arwin saja yang memesan ayam bakar. Saya memesan ayam betutu tidak disiram kuahnya, karena saya tahu cukup pedas. Ayam betutu hadir dengan sambal mata, plecing kangkung dan kacang tanah goreng tabur garam.
Ayamnya cukup keras, sepertinya hanya direbus dengan rempah-rempah. Sereh cukup berasa dan bumbunya seperti setangah matang, atau mungkin memang seharusnya begitu :D
Selesai Makan langsung menuju hotel yang ada du By Pass Kuta, kali ini mencoba budget hotel dari Aston - Fave Hotel. Baru pertama kali coba budget hotel, tidak mengecewakan. kamar yang cukup besar dengan kamar mandi yang bersih dan nyaman. Interior yang meriah dengan warna Fusia atau magenta yang langsung menarik mata saya :D Dari bandara hanya sekitar 10 menit saja dan pantai Kuta ada di belakang hotel kami, sebentar saja ke sana.
Lokasi Fave Hotel tidak jauh dari sunset road, simpang siur dan pantai Kuta. Belum ke Bali kalau belum ke Kuta, sama dengan belum ke Jakarta kalau belum ke Monas - kelakar teman saya. Setelah istirahat sebentar di hotel, kami langsung menuju ke Uluwatu. Ternyata uluwatu itu tempat gunung kapur, banyak tebing, seperti puncak hanya saja tidak sehiaju puncak. Perjalanan ke sana melewati Universitas Udayana. Yang menarik adalah, fakultas berdiri berdampingan satu dengan yang lainnya. Ada di kanan dan kiri jalan raya menuju Uluwatu. Sayang Asramanya tidak terawat kalah jauh dengan Politeknik Negeri Bali yang sepertinya bangunan cukup baru dan Indah terawat.
Padahal UNUD arsitekturnya khas bali dengan halaman yang cukup luas. Sayang sekali dibiarkan terbenggkalai begitu saja, dan Asramanya, seolah tiadk ada penghuninya. Banyak bangku kayu menumpuk di halaman depan, merusak pemandangan mata. Sepanjang saya di Bali banyak sekali sepeda motor, baik warga asing maupun warga lokal. Maklum saja di Bali susah cari angkutan umum, saya hanya melihat Trans Sarbagita, Shuttle Bus dari beberapa lokasi dan bus-bus pariwisata serta mobil sewaan.
Mampir ke GWK atau Garuda Wisnu Kencana yang berada di bukit Ungasan berdiri patung Garuda Wisnu Kencana karya I Nyoman Nuarta.
Di bawah patung terletak area konser yang dikelilingi tebing yang bisa menggemakan suara. Setiap sore sebelum matahari terbenam ada tari kecak yang terkenal. Sorenya kami kembali makan malam di Sunset Road dan melewati Jimbaran.
Jauh-jauh ke Bali kami makan di Ikan Bakar Cianjur, ha ha ha....tapi tidak mengurangi nikmat kebersamaan saya dan rombongan yang berjumlah 10 orang. Gurame asam manis, Gurame tim, Pucuk Labu, teri Medan, tahu goreng dan sambal kecap menemani santap malam kami. Selesai makan malam kami pun mengunjungi Krisna, pusat oleh-oleh di Bali yang berada di Sunset Road seberang IBC-lokasi kami makan malam.
Puas berbelanja, kami pun kembali ke Hotel dan beristirahat.



Pemandangan dari Pesawat Sebelum Landing

Rekomengie: Pelembut Pakaian Molto Korean Strawberry - λͺ°ν†  ν•œκ΅­ λ”ΈκΈ° μ„¬μœ μœ μ—°μ œ

 "λ„ˆ λƒ„μƒˆκ°€ λ„ˆλ¬΄ μ’‹μ•„μš”" "μ •λ§μ΄μš”?" Assalammu'alaykum Reads, Bagaimana kabarnya? Sudah memasuki pertengahan tahun 2022, semoga s...