Sebagai anak tunggal bukannya menjadi manja tapi saya didik untuk bisa menjadi lebih mandiri, mature dan mudah beradaptasi. Sejak kecil saya menerima pendidikan cukup keras dari keluarga besar ibu saya, terutama dari uyut dan mimi [adik nenek saya]
Tapi justru hal tersebut yang membuat saya bisa sampai seperti sekarang ini, tidak mudah menyerah. Tapi bukan berarti masa kecil saya tidak bahagia lih ya, justru sangat bahagia, kenapa ? karena saya merasa bahagia saja. Apa yang saya butuhkan selalu tersedia walau tidak semua yang saya inginkan pasti ada. Karena betul nasihat orang tua bahwa Allah akan selalu memberikan apa yang kita butuhkan, bukan apa yang kita inginkan karena Allah maha pemurah :)
Sampai suatu ketika di tahun 1999 saya bertemu dengan 'kakak' dan 'adik' saya :) bersama mereka saya mengenal apa itu keluarga yang memiliki adik dan kakak. saya adalah si anak tengah, dan kebetulan sekali kami bertiga perempuan sehingga tidak banyak penyesuaian berarti.
Kkndy adalah yang tertua diantara kami dan aya adalah adik kecil kami. Saya dan aya tumbuh bersama sedangkan dengan kkndy kami hanya bersama saat liburan tiba. Seiring berjalannya waktu, walau waktu memisahkan kami, tapi kami sering menghabiskan waktu bersama. Walau kini seiring dengan kesibukan kami masing-masing kami jarang bersua, atau bahkan jarang sms, telpon dan bbm tapi saya yakin sampai kapanpun kami adalah saudara :)
Mengenal mereka memberikan kebahagian dan pelajaran hidup yang berharga bagi saya. Punya kaka tuh enak ya, jadi ada tempat ngadu dan punya adik tuh seru, jadi ada tempat berantem. Susahnya ajdi anak tengah ya ditarik sana sini deh, ha ha ha. Bisa jadi sekutu si kk atau aya :D tapi dengan segala kelabihan dan kekurangan kami Allah memberikan kami kesamaan, yaitu sama-sama perempuan ha ha ha #nggaknyambung
Intinya, Allah maha pemurah memberikan kesempatan pada saya untuk mengenal mereka sehingga saya bisa merasakan indahnya kebersamaan. Love you sista....dalam segala perbedaan yang ada, kami tetap bersaudara atas nama cinta :)