Kemayoran

fiuh....susahnya cari angkutan umum di kemayoran. pengalaman beberapa kali ke daerah sana dan sengsaranya mencari angkutan. Jangan kan taxi, bajaj dan ojeg plus angkot saja susahnya setengah mati. mau naik taxi saja harus tawar menawar, pesan taxi tidak bisa, bajaj jual mahal dan rebutan, ojeg susah bener dapetnya belum lagi angkot ha ha ha....
apalagi dari JIExpo Jakarta atau arena PRJ, ya ampyun susahnya.....huftt, saya nggak ngerti gimana ceritanya di daerah sana nggak ada atau mungkn jarang ada angkutan umum. ada sih mikrolet m53 dan metromini 10, tapi kayaknya lewat juga setahun sekali, ha ha ha....kacau deh, beneran saya sampai beberapa kali  naik taksi ditolak. pertama naik cipaganti, naik blue bird, naik taksi nggak jelas brand nya, belum lagi bajaj, kalau ojeg saya hampir nggak pernah lihat.
Alasannya selepe, tujuan saya ke senen atau sarinah, mereka nggak mau karena katanya mereka mau arah ke bandara, hello.....saya kan penumpang dan akan bayar, heran deh sama para supir taksi yang sok jual mahal. mentang-mentang di JIExpo banyak bule, jadi mereka lebih pilih yang bule.
pokoknya kalau ke kemayoran sih siap-siap aja ya, apalagi kalau nggak bawa kendaraan. Bawa kendaraan aja susah cari jalan, bagi yang nggak hapal daerah sana, ha ha ha....
Nah untuk musholla, ada di hall D lantai 2, lumayan bersih sih walau bagian wudhu wanita agak tergenang sedikit :D sayangnya karena kiblat membentuk sudut 45 derajat jadi kapasitas yang seharunya besar menajdi lebih kecil. Ada dua pintu untuk wanita dan pria, jadi wudhu pun dipsahkan. karpet merah terhampar, suhu udata yang lumayan sejuk, hanya saja mukenah yang tersedia hanya dua buah yang saya lihat dan satu sajadah buat imam.