 |
Cerita Vaksin AstraZeneca 2021 |
Assalammu'alaykum reads,
Gak berasa sudah september 2021 saja nih...sudah berapa bulan blog ini berdebu tanpa ada postingan? Bahkan tanpa sadar kita sudah sekitar 2 tahun mengalami Pandemi Covid19 dan adanya aturan pembatasan sosial. Bahkan masih ada pembatasan bagi WNI untuk bepergian ke luar negeri, sehingga banyak bisnis, liburan maupun pertemuan keluarga yang harus ditunda atau bahkan dibatalkan.
Namun, dibalik itu semua gie pribadi merasakan hikmah yang cukup banyak. Kita jadi lebih mensyukuri kesehatan, waktu bersama keluarga, waktu luang dan lain sebagainya. Walau tidak dipungkiri banyak yang terimbas akibat pandemi, mulai dari kehilangan pekerjaan hingga kehilangan sahabat, kerabat dan orang terdekat.
Buat gie pribadi saat ini yang dapat dilakukan adalah berdoa dan berusaha, salah satu usaha untuk menjaga kesehatan selama pandemi adalah mengikuti protokol kesehatan serta anjuran vaksinasi dari pemerintah. Pada post kali ini gie ingin berbagi pengalaman dalam tajuk
Cerita Vaksin AstraZeneca 2021.
PULSE by Prudential
Cerita Vaksin AstraZeneca 2021 tidak akan terjadi tanpa informasi dari Kak
Turiscantik yang berbagi informasi mengenai vaksin untuk umum dari Prudential melalui aplikasi
Pulse. Sedikit cerita pada bulan Juni Turiscantik sharing mengenai vaksin untuk umum dan Pulse memberikan kesempatan pada masyarakat guna mendukung kebijakan pemerintah.
Perusahaan tempat gie bekerja telah mendaftarkan semua karyawannya untuk vaksin melalui KADIN. Namun karena saat itu masih terbatas sehingga yang didahulukan adalah para tenaga kesehatan dan mereka yang bekerja di sektor publik dan esensial.
Sampai akhir mei 2021 beberapa team di kantor sudah melakukan vaksin mandiri yang didapatkan dari kerabat juga sahabat. Akhirnya kantor memberikan pengumuman sambil menunggu jadwal dari KADIN, kami semua juga mencari informasi vaksin untuk umum.
Alhamdulillah di TL instagram gie banyak yang sudah vaksin dan sharing pengalaman vaksin serta lokasi yang menyediakan vaksin mandiri. Salah satunya adalah Prudential yang memberikan vaksinasi gratis bagi umum bertempat di Pru University Kota Kasablanka Mall. Berdasarkan informasi Kak Turiscantik dan dipandu mendaftar via Pulse akhirnya gie bisa vaksin juga.
Cerita Vaksin AstraZeneca 2021
Pengalaman Vaksin AstraZeneca Dosis Pertama
Kalau tidak salah gie melihat postingan Kak Turiscantik itu pertengahan Juni 2021, dan langsung download Pulse di Playstore. Daftar seperti biasa, dan pilih bagian vaksinasi - disini gie mendapatkan tanggal 21 Juni 2021 untuk dosis vaksin pertama. Alhamdulillah pada saat download, instal, daftar hingga mendapatkan jadwal di aplikasi pulse memakan waktu tidak sampai 30 menit saja.
Setelah mendapatkan jadwal gie langsung buat email pemberitahuan ke HR kantor melampirkan screenshot aplikasi pulse yang menunjukkan tanggal vaksin dosis pertama. Pada aplikasi tertera gie akan menerima vaksin Sinovac.
Hari yang ditunggu tiba, Rabu 21 Juni 2021 jam 7 pagi gie sudah menuju Pru University di Mall Kota Kasablanka. Perjalanan menggunakan taksi online, menghindari bertemu banyak orang di transportasi publik (hari itu masih banyak yang WFO dan tingkat positif cukup tinggi. Beberapa hari kemudian diputuskan PPKM hingga postingan ini ditulis).
Persiapan sebelum vaksin yang gie lakukan adalah:
- Istirahat yang cukup malam sebelumnya ( 7 - 8 jam)
- Menghindari kafein (sehari sebelumnya)
- Sarapan
- Makan Kurma (karena gie darah rendah)
- Minum Air Putih secukupnya
- Menjaga kesehatan
Menurut jadwal gie vaksin jam 09.00 - 10.00 WIB dan begitu sampai di Pru University sekitar pukul 08.15 WIB ternyata sudah penuh. Hari itu berbarengan dengan salah satu perusahaan kesehatan yang bekerjasama dengan Prudential untuk vaksinasi karyawannya.
Bagi kami pengguna Pulse langsung dikasih formulir, nomor dan masuk kedalam. Sebelum masuk diperiksa suhu tubuh (padahal sebelum masuk mall sudah periksa juga) isi kehadiran baru masuk ke area lobby. Sampai lobby isi dokumen dulu, lalu menunggu nomor dipanggil.
Screening pertama adalah kecocokan data, lanjut ke ruangan lain untuk menunggu vaksin. Screening kedua adalah tensi darah dan ditanyakan apakah ada penyakit penyerta dll (sudah ditanyakan dan diisi dalam formulir sebelumnya). Selesai tensi darah (110/70) yang mana Alhamdulillah normal gie bisa melanjutkan untuk menunggu proses vaksinasi.
Ternyata setelah sampai disini diinfokan pada screening pertama bahwa Sinovac habis, jadi vaksin menggunakan AstraZeneca. Jujur gie sih tidak terlalu mempermasalahkan, sekali lagi vaksin menjadi salah satu ikhtiar gie menjaga diri, keluarga dan sekitar. Bagi muslimah disediakan ruangan tertutup untuk proses suntikan, jadi lebih nyaman.
Ada kejadian lucu, salah seorang bapak dengan perawakan bak pendekar terduduk dan gemetaran. Para petugas dengan sopan dan menyenangkan menghimbau bahwa tidak perlu khawatir. Tenangkan diri dulu sampai benar-benar siap (beliau takut jarum suntik) dan beberapa kawan beliau pun menyemangati. Ada juga yang karena tegang sehingga tensi darah naik cukup tinggi, karena beliau tidak ada riwawat penyakit darah tinggi petugas meminta beliau untuk duduk dan menenangkan diri agar tensi turun.
Tidak lama giliran gie dipanggil, jujur gie juga takut banget sama jarum suntik hahaha. Dulu waktu SD kan sering di vaksin gie bisa heboh deh minta ditemenin banyak orang hahaha - tapi sejak pandemi beberapakali ambil darah gie merasa jarum suntik tidak sesakit dan semenakutkan dulu. Tidak sampai 1 menit vaksin
AstraZeneca dosis pertama telah gie terima.
Lanjut ke ruangan lain untuk obeservasi, setelah dirasa cukup petugas memberikan arahan apabila terjadi demam. KTP gie dikembalikan dan gie diberikan kartu vaksin dengan informasi jadwal untuk vaksin kedua.
Pasca Vaksin Dosis Pertama
Semua rangkaian vaksin selesai sebelum jam 12 siang, setelah suntikan dan observasi jujur gak ada rasa apapapun. Satu jam kemudian mulai lapar, memang sudah waktunya makan siang juga dan gie makan seporsi normal serta minum kafein. Sekitar jam 2/3 siang mulai mengantuk berat sehingga memutuskan tidur sampai sekitar jam 5 sore dan mandi.
Selepas maghrib baru deh mulai terasa semua sakit dan sedikit meriang serta mual. Belum minum apapun, karena gie pikir dengan tidur bisa hilang. Hari kedua tepar parah hahahaha, meriang, mual dan kepala sakit banget belum badan semua pegel. Habis vaksin bekas suntikan tidak bengkak/sakit, tapi seluruh badan yang sakit wkwkwkwk. Hari kedua gie masih meriang dan pegel semua badan tapi tidak minum obat. Hanya 2x minum panadol di hari kedua karena rasanya sakit banget gak tahan hahaha. Hari ketiga setelah vaksin pagi bangun tidur masih agak pusing tapi sudah tidak terlalu meriang dan sakit badan, jemur sebentar sudah berangsur normal.
Pengalaman Vaksin AstraZeneca Dosis Kedua
Pada 10 september 2021 lalu gie menerina vaksin AstraZeneca dosis kedua, jadwal kali ini siang hari. Persiapan masih sama seperi dosis pertama namun pagi sebelum menerima vaksin gie minum americano (sambil meeting dan menunggu jadwal vaksin) 😁
Kebetulan vaksin kedua adalah hari Jum'at sehingga gie memilih makan siang (setelah cemilan americano + beef filone) pada waktu Jum'atan, menghindari penuhnya resto di Mall.
Oia, vaksin kedua ini sedikit berbeda karena saat masuk mall tidak hanya ukur suhu tubuh namun harus melakukan check in melalui aplikasi PeduliLindungi yang harus kita download dulu sebelumnya. Pada aplikasi ini tertera juga sertifikat vaksin kita, sehingga ketika melakukan perjalanan/melakukan aktivitas yang menjadikan sertifikat vaksin sebagai syarat kita tinggal buka aplikasi saja (seperti naik TransJakarta atau CommuterLine).
Selepas makan siang gie langsung menuju Pru University dan di depan menerima formulir (tanpa nomor) yang harus diisi. Alur masih sama seperti penerimaan dosis pertama dan seluruh rangkaian selesai dalam 1 jam (jika gie tidak salah). Langsung menuju musholla lantai 1 untuk sholat dzhuhur dan menunggu waktu ashar. Musholla Mall Kota Kasablanka memang bagus, wangi dan bersih.
Paginya gie datang menggunakan taksi online dan pulang memilih menggunakan transjakarta. Ada sedikit perubahan jika kita menggunakan transjakarta ke arah kampung melayu, biasanya turun di halte sekolahan SD Menteng Dalam 01 (?) kini jika mau ke Mall Kota Kasablanka turun di halte mall yang mana berupa pinggir trotoar setelah jalur masuk mobil menuju central/food society lobby.
Jujur sih gie lebih suka turun di halte sekolahan, merasa lebih aman dan mudah jalan masuk ke komplek kota kasablanka (atau bisa dibuat halte dan jalur pejalan kaki lainnya seperti Mall Gandaria City yang lebih aman ketika akan memasuki komplek Gandaria City) daripada halte tranjakarta baru yang ada.
Gie belum sempat coba, karena gie berfikir pulang melalui kuningan saja dan menaiki koridor 13 menuju ke ciledug. Akhirnya gie jalan keluar komplek kota kasablanka dan menyebrang melalui JPO serta menunggu di halte depan SPBU. Sampai di rumah sekitar jam 5 sore, mengingat akhir pekan dan dari arah casablanca waktu perjalanan gie sekitar 1 jam 30 menit tanpa berdesakan di transjakarta dan kemacetan berarti adalah sebuah kemewahan.
Pasca Vaksin Dosis Kedua
Setelah disuntik tumben agak berdarah sehingga harus diberikan plester. Bekas suntikan juga sakit dan tangan pegal (tidak bengkak) sejak vaksin sekitar jam 2 sampai perjalanan gie kembali ke rumah tidak ada ngantuk, pusing, mual atau meriang. Malamnya pun masih berlalu biasa saja, tapi esok hari sampai hari ketiga gie merasakan sakit kepala dan mual. Bahkan hari ketiga setelah vaksin agak diare, sejak hari kedua buang angin terus (tidak berbau) semacam masuk angin.
Pasca vaksin dosis kedua paling gak nahan sama sakit kepala hahaha, lapar dan ngantuk sih enggak ada ya (normal maksudnya). Alhamdulilla kedua dosis vaksin lancar tanpa kendala berarti, kali ini gie minum obat sesuai anjuran dan jika tidak membaik akan ke dokter (alhamdulillah hari ketiga setelah vaksin membaik) soalnya pas vaksin kedua ditanya sama dokter dan gie cerita minum obat hanya 2x dan masih meriang tidak ke dokter dimarahin 😓
Sekian
Cerita Vaksin AstraZeneca 2021 versi gie, keluarga gie semua vaksin via JAKI (aplikasi milik DKI Jakarta) dan mendapatkan Sinovac maupun AstraZeneca. Memang gejala setelah vaksin berbeda pada setiap orangnya jadi tidak bisa disamaratakan ya. Bagi yang memiliki komorbid tentu harus sesuai dengan petunjuk dokter (konsultasikan dulu ya).
Bismillah, semoga ikhtiar kecil ini dapat menjagaku, menjagamu dan menjaga kita semua.
Stay safe, healthy, happy and wear your mask!
Wassalam,
swastikagie